Tim riset endometriosis FK Unair yang dipimpin Prof Budi Santoso. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Riset tentang kesehatan reproduksi perempuan yang dilakukan tim dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair),  menyabet tiga gelar juara dalam International Joint Conference On Medical Enginering, Science and Technology(iMEDiST 2021).

Riset yang dilakukan tim yang dipimpin Dekan FK Unair, Prof Budi Santoso, SpOG(K)  digelar oleh Fakultas Teknik University Technology Malaysia (UTM) yang diselenggarakan pada Juni 29-30 yang lalu.

Tiga kategori yang dimenangkan antara lain kategori best paper in medical science track, best presenter on medical science track dan best of the best.

Riset ini meneliti cairan dalam rongga perempuan yang mengalami endometriosis. Endometriosis sendiri merupakan salah satu penyebab utama nyeri haid hebat dan ketidaksuburan pada perempuan.

Ini karena endometriosis menyebabkan perlekatan pada organ reproduksi dan menghasilkan cairan yang bersifat toksik sehingga menggagalkan proses pembuahan dan kehamilan.

Dalam risetnya, Prof Bus, panggilan Prof Budi Santoso dibantu dr  Ashon Sa’adi, SpOG(K), Dr.dr.Sri Ratna Dwiningsih,SpOG(K),  dr Arif Tunjungseto,SpOG,  dr Ardianta Widyanugraha, SpOG, dr Alfin Firasy Mufid,SpOG, dr  Fadhil Ahsan, MSc dan Nanda Yuli Rahmawati, SSi.

Riset ini butuh waktu tidak sebentar, karena yang menjadi sampel adalah pasien endometriosis yang menjalani tindakan laparaskopi untuk penyembuhannya.

Saat laparaskopi tersebut, cairan dalam rongga perut di sekitar organ yang mengalami endometriosis diambil dan diperiksa kadar endoglin, Gdf-15 dan  TGF-β. Ketiganya adalah faktor peradangan.

Peradangan kronis dan perlekatan panggul ini memang  terlibat dalam infertilitas terkait endometriosis.

Riset ini akhirnya menghasilkan paper yang terbit pada jurnal Scopus 1. Judulnya  ‘Elevated Peritoneal Soluble Endoglin And Gdf-15 In Infertile Women With Severe Endometriosis_ atau Peningkatan Soluble Endoglin, GDF-15 dan TGF pada cairan peritoneum perempuan  dengan Endometriosis Parah dan Adhesi Panggul terkait infertilitas.’

“Dari studi yang ada, anggota superfamili TGF-β, seperti soluble endoglin (sEng), faktor diferensiasi pertumbuhan 15 (GDF-15) dan faktor pertumbuhan tumor-beta (TGF-β1) berkontribusi pada terjadinya  peradangan, angiogenesis dan adhesi sel,” terang Prof Bus.

Hasil riset menunjukkan kasus endometriosis memiliki kadar sEng, GDF-15 dan TGF-β1 yang secara signifikan lebih tinggi dalam cairan peritoneum dibandingkan dengan subjek kontrol. Tapi dalam serum darah tidak ada perbedaan.

 Selain itu, kadar GDF-15 serum secara signifikan meningkat pada endometriosis stadium akhir dibandingkan dengan kelompok stadium awal.

Dari situ Prof Budi dan tim menemukan bukti baru tentang peningkatan konsentrasi peritoneal sEng dan GDF-15  pada endometriosis derajat berat.

“Serum darah GDF-15  kandidat biomarker untuk keparahan endometriosis, ” papar Prof Bus.

Presenter Bukan Dokter

Yang menarik, penampil presentasi dalam ajang internasional tersebut bukan dokter. Dia  Nanda Yuli Rahmawati.  Mahasiswi  S3 FK Unair. Hebatnya, kemampuan memaparkan di depan juri  membuatnya  menyandang gelar presenter terbaik kategori ilmu kedokteran.

Perempuan yang akrab disapa Nanda ini menjelaskan, tidak ada trik khusus yang membuatnya memenangkan kategori presenter terbaik. Hanya dia cukup percaya diri dan berusaha menampilkan yang terbaik.

Dia menyebut, kepercayaan dirinya yang besar ini tak lepas dari penguasaan materi yang matang. Meskipun dalam tim hanya dia seorang yang bukan seorang dokter, Nanda selalu dilibatkan dalam penelitian sejak awal. Sejak pengambilan sampel penelitian di ruang operasi. Sehingga dia paham pada  perjalanan penelitian.

“Sampai saat presentasi juri heran karena saya bukan dokter tapi kenapa bisa di sini mempresentasikan penelitian terkait ilmu kedokteran,” ungkap lulusan magister of disease mechanism dari University of Tsukuba, Jepang ini.

Nanda juga matang dalam mempersiapkan materi presentasi. Seperti halnya saat pengambilan video untuk presentasi yang semua dia lakukan sendiri. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry