SITUBONDO I duta.co – Kericuhan terjadi setelah KPU melakukan pengumuman hasil penghitungan suara pasangan calon bupati dan wakil bupati Situbondo. Salah satu massa pendukung bapaslon menengarai adanya kecurangan dalam penghitungan suara yang dilakukan KPU tersebut, Sabtu (19/9/2020).

Namun kericuhan tersebut bukanlah sebenarnya, melainkan bagian dari Latihan Sistem Pengamanan (Sismpam) Kota Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Situbondo Tahun 2020 yang dilaksanakan Polres Situbondo yang berlangsung di halaman depan Mapolres.

Simulasi atau Sispam Kota Mantab Semeru pilkada Bupati dan Wakil Bupati Situbondo tahun 2020 ini memperagakan adekan kericuhan massa yang tidak puas dengan hasil penghitungan suara oleh KPU Situbondo dan massa minta kepada KPU untuk dilakukan pemilihan ulang.

Akan tetapi, berkat kesiapan aparat kepolisian yang di bantu TNI kericuhan tersebut, berhasil di halau oleh pasukan Dalmas Polres Situbondo. Namun demikian, para perusuh semakin bringas dan terjadi saling lempar benda yang ada disekitarnya.

Dalam adekan tersebut, massa berhasil di halau mundur oleh pasukan Dalmas yang menyemprotkan air dengan mobil water canon dan di bantu oleh pasukan anti huru-hara yang menggunakan sepeda motor. Dari adekan pengamanan tersebut, kerumunan massa beransur-ansur berkurang dan situasi kembali aman.

Kapolres Situbondo AKBP. Achmad Imam Rifai SH, SIK, M.PICT, M.ISS usai mensaksikan adekan simulasi pilkada tersebut mengatakan bahwa, simulasi yang diperagakan oleh anggotanya tersebut, terkait dengan tahapan kampanye, pembersihan alat peraga kampanye, massa tenang, dan pemungutan suara di TPS-TPS hingga penghitungan suara di KPU.

“Tujuan dari Latihan Sistem Pengamanan (Sismpam) Kota Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Situbondo Tahun 2020 ini, untuk mengingatkan atau merefresh kembali seluruh personil yang terlibat pada pengamanan pilkada tentang standart operasional-nya. Kegiatan tersebut untuk mengantisipasi adanya eskalasi massa. Kita berharap pelaksanaan pilkada berlangsung aman, tertib dan lancar tidak terjadi seperti hal-hal yang kita simulasikan tadi,” kata Kapolres Situbondo AKBP. Achmad Imam Rifai.

Tak hanya itu yang disampaikan Kapolres Situbondo. Namun, mantan penyidik Komisi Pembrantasan Korupsi ini, berharap kepada parpol selaku pengusung kandidat bakal calon bupati dan wakil bupati Situbondo tetap mentaati protokol kesehatan COVID-19 pada tahapan-tahapan pilkada.

“Harapan kami pada tahan kampanye parpol pengusung tidak mengerahkan massa atau simpatisan yang berlebihan. Sebab, ada peraturan-peraturan baru terkait dengan pilkada saat ini. Kalau bisa parpol maupun para calon jangan mengerahkan simpatisan lebih dari 100 orang di masa pendemi COVID-19,” pungkasnya.

Sekedar informasi, simulasi sistem pengaman pilkada bupati dan wakil bupati Situbondo tahun 2020 tersebut, disaksikan oleh Bupati Situbondo H. Dadang Wigiarto SH, Kajari Situbondo, Dandim 0823 Situbondo, Ketua DPRD Situbondo, Forkopimcam, Ketua KPU, Komisioner Bawaslu, Ketua MUI dan tamu undangan lainnya. her

Keterengan foto : Simulasi Kericuhan massa pada pilkada (duta.co/heru

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry