HKN : Penampilan group Guyon Wathon sebenarnya sangat ditunggu penonton (Nanang Priyo / duta.co)

KEDIRI | duta.co – Konser Guyon Wathon diadakan Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kesehatan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke-55 di Stadion Brawijaya berujung ricuh. Hanya menyanyikan 5 lagu, akhirnya pihak Kepolisian meminta konser ini dihentikan meski sejumlah penonton merasa tidak puas, pada Jumat (06/12) malam.

Puncak peringatan HKN dikemas dengan sejumlah lomba dengan mengundang group musik menjadikan tema Sosialisasi Melalui Media Elektronik, berakhir dengan ricuh. Meski informasi dari panitia, telah disiapkan 350 personil keamanan dari Polri, belum termasuk Satpol PP dan Dinas Perhubungan, namun ribuan massa yang berjoget tidak mampu menahan diri.

Disampaikan dr. Fauzan Adima, Kepala Dinas Kesehatan bahwa acara kegiatan malam ini merupakan puncak peringatan HKN dengan mengusung tema Generasi Sehat Indonesia Unggul. “Salah satunya menjaga kesehatan kita berkumpul di stadion ini bercanda ria, menikmati hiburan, menghilangkan stres, yang adik adik sekolah lupakan dulu mata pelajaran, ibu-ibu yang punya hutang lupakan dulu hutangnya. Kita berkumpul hilangkan stres itu adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan kita bersama,” jelas dr. Fauzan

Walau diawal acara Kadinkes berharap tidak ada yang berulah, namun baru lagu pembuka dari Guyon Wathon, terpaksa dihentikan saat diawali perang sandal kemudian disusul aksi tawuran di sebelah selatan panggung tamu VIP terdapat Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar berada disana bersama perwakilan Forkopimda. Kabag Ops Polres Kediri Kota, Kompol Abraham Sisik pun sempat naik ke atas panggung dan memberikan ultimatum jika kembali rusuh maka konser akan dihentikan.

Massa Tidak Terkendali

HKN : Petugas keamanan tidak mampu mengantisipasi terjadinya tawuran karena jumlah massa (Nanang Priyo / duta.co)

Namun memasuki lagu kedua, kembali terjadi aksi rusuh dan sempat terjadi aksi kejar-kejaran hingga keluar pintu selatan stadion. Lagu ketiga pun semakin parah hingga puncaknya lagu kelima terpaksa konser dihentikan. Beberapa orang mengalami luka akibat tawuran ini, kemudian terdapat 3 orang gadis terpaksa dievakuasi karena pingsan dan satu lagi kakinya terkilir.

“Ini kali kedua konser ini berakhir rusuh, dulu digelar di Lapangan GOR Jayabaya juga demikian. Kemudian sengaja dipindah ke stadion karena lebih tertutup dan nyaman. Bahkan personil keamanan sengaja kami tambahi dari 250 personil yang kemarin mengawal konser Didi Kempot, menjadi 350 personil dari Kepolisian. Namun tetap saja tidak mampu mengatasi jumlah massa mencapai 100 ribu orang,” jelas Tikno, salah satu panitia penyelenggara.

Kerusuhan ternyata tidak hanya terjadi di dalam stadion, namun dari pengaduan masyarakat saat menjelang konser terjadi tiga lokasi tawuran antar massa. Yaitu di depan Tirtayasa Park, depan pintu masuk utama stadion dan di depan Taman Makam Pahlawan. Lalu siapakah yang memprovokasi terjadinya aksi kericuhan ini, pihak Kepolisian masih melakukan investigasi agar tidak terulang pada konser berikutnya. (rci/bub/nng).

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry