MALANG | duta.co – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Prof. Dr. H. Abdul Haris, M.Ag mengimbau kepada Ketua Senat Mahasiswa (Sema) untuk melakukan hal yang bersejarah. Hal tersebut ia sampaikan saat melantik Ketua Sema dan Ketua Dewan Mahasiswa (Dema).
Menurutnya,organisasi kemahasiswaan baik Sema maupun Dewan Mahasiswa Dema sangat penting. Meski dalam kondisi pandemi Covid 19, kegiatan harus tetap bisa berjalan. Kondisi ketidaknormalan sangat mungkin melebihi kenormalan. Keadaan yang tidak normal ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Ia juga menyampaikan, seorang pemimpin harus membaca dan memiliki manfaat untuk orang lain.
“Saya mengimbau kepada Ketua Sema dan Dema, jika ingin melakukan sesuatu yang bersejarah, harus segera dilakukan sesuai programnya. Jangan ada keluhan karena mengeluh adalah tanda kelemahan,” ungkap Prof Haris, Rabu (2/06).
Acara pelantikan Ketua Organisasi Mahasiswa (Ormawa) UIN Malanh 2021 ini diselenggarakan di Gedung Rektorat lantai 1 UIN Maliki Malang. Pelantikan tersebut dihadiri oleh Eakil Rektor bidang kemahasiswaan, para dekan, dan jajaran pimpinan kampus Ulil Albab ini.
Orang nomer satu di kampus berjuluk Smart Islam University ini juga menyampaikan, bahwa seorang pemimpin harus membaca dan memiliki manfaat untuk orang lain. Menurutnya Ketua Sema dan Dema harus bisa memberikan berbagai alternatif sebagai solusi permasalahan mahasiswa.
“Saya berpesan kepada Ketua Ormawa yang baru saja dilantik agar membuat kegiatan dengan visi misi UIN Maliki Malang yaitu terwujudnya pendidikan integratif sains dan islam dan bereputasi internasional,” tambahnya.
Menurut Prof Haris, istilah bereputasi internasional bukan hanya ditandai dengan status instansinya. Tetapi seluruh kegiatannya termasuk yang dilakukan oleh mahasiswa harus mengacu kepada pengakuan internasional, bukan hanya diklatnya saja tapi seluruh kegiatan harus selayaknya diakui secara internasional.
Ketua Dema kali ini diamanahkan kepada Farchan Adib Rosadi dari Prodi Farmasi. Sedangkan yang menjabat sebagai Ketua Sema, yakni Muhammad Adip Fanani dari Prodi Pendidikan Agama Islam. (adv/dah)
