Kondisi terkini Alun-Alun Kota Kediri yang terlihat gersang.(ft/Budi Arya)

KEDIRI | duta.co – Revitalisasi Alun-Alun Kota Kediri yang pengerjaanya dimulai akhir Mei 2023 dan diproyeksikan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) di jantung kota, menuai pertanyaan khalayak. Hal ini beralasan, lantaran berkisar 210 pohon berbagai jenis malah dipotong oleh petugas DLHKP Kota Kediri dan hanya disisakan 46 pohon.

Ani, salah satu warga Kota Kediri, menyebut, dirinya sempat kaget saat melintas di depan Alun-Alun Kota Kediri. Menurutnya, sebagai masyarakat awam, ia sangat menyayangkan hal tersebut.

“Ya eman sih kalau melihat pohon dipotongi. Saya mengikuti pemberitaan di berbagai media, fungsi alun-alun kan sebagai RTH di tengah kota. Apalagi, umur pohon juga mencapai puluhan tahun,” kata Ani, Minggu (4/6).

Menanggapi hal itu, Kabid Pengelolahan Lingkungan Hidup DLHKP Kota Kediri, Candra Maharanto, menjelaskan, dari jumlah ratusan pohon yang dipotong, sebagian juga dilakukan perawatan di sejumlah taman kota wilayah Kota Kediri.

“Kita masih menyisakan sekitar 46 pohon dari total 210 pohon yang dipotong. Untuk pohon tertentu, kami juga lakukan perawatan atau di karantina di Taman Ngronggo. Tujuanya, agar sewaktu-waktu bisa difungsikan lagi,” ucapnya.

Lebih jauh, Candra juga menerangkan, dipotongnya pohon-pohon juga menyesuaikan dengan planning gambar DED (Detail Engineering Design) yang harus tetap dipotong.

“Tapi nanti setelah alun-alun jadi, akan kita pertimbangkan lagi. Kita pantau lagi titik-titik mana yang kita tanam kembali. Biar tetap kelihatan asri,” pungkasnya.

Sekedar diketahui, Revitalisasi Alun-Alun Kota Kediri menelan biaya lebih Rp 23.834.000.000 dan pengerjaanya dimulai akhir Mei hingga akhir tahun 2023 atau ditarget tuntas dalan kurun waktu 7 bulan. (bud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry