Petugas BPBD, Satpol PP dan Pemadam Kebakaran, Koramil Kerek,bersama pihak sekolah dan siswa melakukan pembersihan lumpur sisa banjir bandang.

TUBAN | duta.co – Dampak hujan deras dan banjir bandang yang menerjang sejumlah desa di Kecamatan Kerek, Kamis sore (10/3/2022), kegiatan belajar mengajar di SDN Padasan, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban diliburkan selama dua hari.

Kepala SDN Padasan, Muhammad Chamim, saat dikonfirmasi menuturkan, pihaknya terpaksa meliburkan sekolah lantaran banjir.

“Kami liburkan dua hari, Jumat dan Sabtu, karena setelah banjir surut ruangan tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar. Banyaknya material lumpur yang masuk ruangan kelas yang harus dibersihkan,” terangnya. Jumat (11/3/2022)

Lebih lanjut, kata ia, saat ini pihaknya bersama 54 siswa melalui orang tuanya, bersama-sama untuk ikut membersihkan sekolah.

Selain melibatkan sejumlah tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satpol PP dan Pemadam Kebakaran, Koramil Kerek, dan tim Semen Indonesia Pabrik Tuban turut membatu melakukan pembersihan material lumpur yang masuk di sekolahan.

“Untuk pembersihan sisa-sisa lumpur dan penataan ruang belajar sekolah kami perkirakan hari Minggu sudah selesai dan hari Seninnya saat siswa sudah masuk sekolah kegiatan belajar mengajar sudah bisa dilaksanakan normal kembali,” ujarnya.

Chamim menjelaskan, tingginya intensitas hujan pada Kamis sore membuat debit air di Waduk Singkil meningkat dan menyebabkan tanggul yang berada di sisi utara SDN jebol yang mengakibatkan banjir dan merendam sekolah.

Ia menambahkan, bangunan sekolah yang berada di dataran lebih rendah dari jalan raya mengakibatkan banjir setinggi 1,5 meter, seluruh area sekolah sembilan ruang kelas dan kantor guru terendam banjir. Peristiwa banjir tersebut juga pernah terjadi 10 tahun lalu.

Akibat banjir bandang tersebut, kata dia, ratusan buku pelajaran siswa kelas 1 sampai 6 dan buku laporan BOS terendam banjir, sejumlah barang elektronik juga terendam banjir kulkas, sound system, mesin printer, dan modem wifi. Sementara buku rapor siswa selamat masih terselamatkan karena ditempatkan di lokasi lebih tinggi dari air.

“Sejumlah barang milik sekolah yang masih bisa diselamatkan, dititipkan di rumah guru yang dekat dengan sekolahan, hal ini untuk mengantisipasi adanya pencurian barang,” ucapnya.

Pihak sekolah berharap pemerintah segera melakukan perbaikan tanggul dan merenovasi sekolahnya supaya aman dari banjir. Survei oleh tim Pemkab telah dilakukan pada tahun 2020, dan secepatnya diharapkan dapat dilakukan perbaikan.

Dengan banyaknya buku siswa dan guru yang terendam banjir, imbuh dia, diperkirakan ratusan buku tidak dapat digunakan kembali. Ia belum dapat menaksir kerugian yang dialami sekolah.

“Yang diperlukan segera adalah kebutuhan atau bantuan buku siswa, buku pelajaran, dan mesin printer, wifi, sound system untuk kegiatan keagamaan dan lain-lain,” pungkasnya.

Diketahui, akibat tingginya curah hujan yang mengakibatkan banjir bandang di Kecamatan Kerek tersebut berdampak pada delapan desa. Dampak terparah di lima desa yaitu Desa Temayang, Jarorejo, Margomulyo, Wolutengah, dan Padasan. Untuk desa yang mendapat limpahan dan jalur lintasan adalah Desa Karanglo, Gemulung, dan Trantang. (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry