SURABAYA | duta.co – Data terbaru, empat daerah yang tadinya dianggap masih bersih, masing-masing Kabupaten Probolinggo, Nganjuk, Ngawi dan Kabupaten Sumenep, hari ini sudah dinyatakan posisi terpapar corona.

Itu terlihat saat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengumumkan 26 pasien positif corona di Jatim. Selain itu terdapat 793 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 79 Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

“Jadi terkonfirmasi dari data hari ini pukul 16.00 WIB, total ada 26 pasien positif corona di Jatim, 793 ODP an 79 PDP,” kata Khofifah kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (21/3/2020) malam.

Dengan demikian, jelas gubernur, bila dijumlah ada total 898 orang di Jatim yang terpapar wabah corona. 898 Orang tersebut tersebar di 37 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.

Wilayah yang paling banyak terpapar yakni Kota Surabaya dengan jumlah 110 ODP, 13 PDP dan 20 pasien dinyatakan positif. Lalu ada Kota Malang ada 73 ODP dan 1 pasien positif.

Selain itu wilayah persebaran corona di Jatim merata di hampir seluruh wilayah seperti Kabupaten Malang terdapat 17 ODP, 5 PDP dan 1 pasien positif corona. Lalu Kabupaten Magetan terdapat 6 ODP, 5 PDP, dan 3 pasien positif corona. Kabupaten Sidoarjo 13 OD 11 PDP dan 1 pasien dinyatakan positif. Kemudian di Kabupaten Ngawi terdapat 2 PDP. Kabupaten Pacitan 40 ODP dan 1 PDP. Kota Madiun 2 ODP dan 2 PDP, lalu Kabupaten Madiun 2 ODP dan 1 PDP.

Kota Surabaya tetap menjadi daerah tertinggi jumlah pasien positif, PDP maupun ODP-nya, yaitu pasien positif sebanyak 20 orang, kategori PDP sebanyak 13 orang, dan kategori ODP sebanyak 110 orang. Empat kabupaten di Pulau Madura yang semula nihil kini terdapat warga kategori PDP atau ODP-nya. Rinciannya, Sumenep 10 ODP, Pamekasan 34 ODP dan 1 PDP, Sampang 7 ODP, dan Bangkalan 2 PDP.

“Dengan jumlah 898, baik yang ODP, PDP, dan yang positif, maka kami ingin menyampaikan bahwa kewaspadaan kita semua, kebersamaan kita semua, untuk bisa memaksimalkan langkah-langkah pencegahan dan menekan penyebaran daripada Covid-19 menjadi sangat penting. Apakah dengan melakukan jarak sosial, dengan olahraga, dan dengan tinggal di rumah,” kata Khofifah.

Khofifah juga meminta seluruh elemen masyarakat meningkatkan kesadaran dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. “Juga jangan mengundang atau hadir di tempat-tempat keramaian. SOP seperti ini saya rasa sudah sering dianjurkan oleh semua pihak, sudah disampaikan secara terus-menerus. Oleh karena itu, mohon seluruh masyarakat Jawa Timur bisa melakukan kewaspadaan dan menjaga suasana. Jangan menjadikan masyarakat menjadi panik,” ujarnya. (dtc,rls)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry