PONTIANAK | duta.co – Ita Nurcholifah, salah satu Pengurus PW IKA PMII Kalimantan Barat, telah mengukir prestasi gemilang lagi. Ia berhasil meraih gelar doktor dalam sidang terbuka promosi doktor bidang ilmu manajemen di Universitas Tanjungputra pada Senin, (15/05/23).

Disertasinya bertajuk “Desain Wisata Halal dalam Upaya Mendukung Kepariwisataan di Provinsi Kalimantan Barat” berhasil ia pertahankan di hadapan tim penguji yang terdiri dari Dr. Barkah, SE, M.Si sebagai promotor, Dr. Erna Listiana, SE, M.Si sebagai ko-promotor, Dr. Ramadania, SE, M.Si sebagai Ketua Penguji, Dr. Wenny Pebrianti, M.Sc sebagai Anggota Penguji, Prof. Dr. Widodo, SE, M.Si sebagai Anggota Penguji Eksternal, dan Dr. H. Fachrurazi, S.Ag., MM sebagai Anggota Penguji Eksternal.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena wisata halal yang semakin populer di dunia, di mana beberapa negara menerapkan konsep tersebut meskipun mayoritas penduduknya non-Muslim. Beberapa daerah di Indonesia juga telah mengambil manfaat dari wisata halal. Provinsi Kalimantan Barat memiliki potensi wisata yang kaya dan peluang untuk mengembangkan wisata halal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain wisata halal dalam mendukung pariwisata di Provinsi Kalimantan Barat dengan fokus pada kondisi pariwisata, strategi pengembangan pariwisata, pemahaman tentang wisata halal, kesiapan pengembangan wisata halal, dan rekomendasi konsep wisata halal yang dapat diterapkan di Provinsi Kalimantan Barat.

Hasil analisis menunjukkan bahwa Kalimantan Barat memiliki kekuatan dalam kondisi pariwisata, termasuk potensi alam, tempat bersejarah, dan wisata kuliner, serta dukungan pemerintah dan lembaga masyarakat.

Pemerintah daerah Kalimantan Barat telah memasukkan pengembangan objek wisata dalam rencana pembangunan pariwisata daerah. Namun, terdapat enam permasalahan yang teridentifikasi, yaitu rendahnya kesadaran masyarakat, kurangnya infrastruktur jalan dan transportasi menuju destinasi wisata, dampak pandemi COVID-19, kurangnya pemasaran yang baik, kurangnya dukungan pendanaan, dan kurangnya tata kelola pariwisata yang baik.

Strategi pembangunan pariwisata di Kalimantan Barat meliputi pembangunan destinasi, industri, pemasaran, dan kelembagaan. Masyarakat Kalimantan Barat memiliki pemahaman yang tinggi tentang wisata halal dan telah selektif dalam memilih makanan dan minuman yang halal. Beberapa lokasi di Kota Singkawang, yang merupakan produk makanan etnis Tionghoa, sudah mendapatkan sertifikasi dan label halal. Kabupaten Mempawah juga telah memperhatikan aspek industri halal karena mayoritas penduduknya beragama Islam.

Dalam hal pemasaran, pemerintah daerah dan instansi terkait telah meluncurkan kampanye pemasaran melalui media sosial untuk mempromosikan semua produk pariwisata, baik yang halal maupun non-halal, dengan tujuan menarik segmen khusus yang tertarik pada wisata halal.

Namun, dalam hal kelembagaan, pemerintah masih perlu meningkatkan sosialisasi tentang konsep wisata halal kepada masyarakat. Saat ini, Kalimantan Barat belum memiliki regulasi yang mengatur wisata halal dalam bentuk peraturan daerah.

Sebagai rekomendasi konsep wisata halal di Kalimantan Barat, peneliti menawarkan konsep “Berkah”. Konsep ini mencakup berwisata sebagai bagian dari ibadah, aspek ekonomis yang berkelanjutan, keramahan terhadap wisatawan, pelestarian kearifan lokal, keamanan, dan kebersihan.

Prestasi Ita Nurcholifah dalam meraih gelar doktor dengan penelitian tentang desain wisata halal di Provinsi Kalimantan Barat merupakan langkah signifikan dalam mengembangkan pariwisata yang ramah bagi wisatawan Muslim. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi pemerintah daerah dan pelaku industri pariwisata dalam mengembangkan potensi wisata halal di Kalimantan Barat.

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pariwisata halal di Provinsi Kalimantan Barat dapat berkembang secara berkelanjutan, menarik wisatawan Muslim dari dalam dan luar negeri, serta memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat. Ita Nurcholifah menjadi teladan bagi generasi muda dalam berkontribusi dalam pengembangan pariwisata yang berwawasan halal.

Di Tempat terpisah, Ketua Umum PW IKA PMII Kalimantan Barat, Suib, S.E., M.Sos, mengapresiasi penelitian yang dilakukan oleh Ita Nurcholifah ini. Menurutnya, penelitian ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan pemahaman dan pengembangan wisata halal di Kalimantan Barat. Ia juga berharap bahwa hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan dan strategi untuk mengembangkan pariwisata halal yang berkelanjutan di provinsi ini.

Dengan semangat dan dedikasinya, Ita Nurcholifah telah membuktikan bahwa pengembangan wisata halal di Kalimantan Barat bukanlah sekadar wacana, melainkan dapat direalisasikan dengan penelitian yang mendalam dan komitmen yang kuat. Keberhasilannya sebagai seorang doktor akan memberikan inspirasi dan motivasi bagi generasi muda untuk berperan aktif dalam memajukan pariwisata Indonesia yang berlandaskan nilai-nilai keislaman.

Kini, Ita Nurcholifah dan peneliti lainnya telah membuka jalan bagi pengembangan pariwisata halal di Provinsi Kalimantan Barat. Dengan upaya bersama dari berbagai pihak, diharapkan potensi wisata halal di daerah ini dapat terus tumbuh dan member banyak manfaat. (*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry