Selama Ramadan, Idul Fitri dan Covid-19, penjualan produk Pertamina mengalami penurunan. DUTA/dok

SURABAYA | duta.co – Satuan Tugas Ramadan, Idul Fitri dan Covid-19 (Satgas Rafico, PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V mencatat adanya penurunan penjualan yang signifikan antara 20 hingga 30 persen dibandingkan Ramadan dan Idul Fitri (Rafi) 2019 lalu.

Hal itu diungkapkan General Manager PT Pertamina MOR V, Werry Prayogi kepada wartawan melalui jaringan meeting online, Kamis (4/6/2020).

“Secara bisnis ini merugikan kami. Namun di saat pandemi seperti ini, hal utama yang menjadi tugas kami adalah bisa menjalan fungsi sebagai lokomotif perekkonomian,” ujarnya.

Penurunan konsumsi ini karena aktivitas masyarakat sangat berkurang di tengah pandemi. Bahkan, arus mudik dan balik Lebaran yang seharusnya menyerap konsumsi BBM sangat besar, justru tidak terjadi.

Region Manager Retail Sales V, I Ketut Permadi menambahkan tentang penurunan penjualan selama Rafico 2020. Di mana dari hasil catatan satgas untuk gasoline yang terdiri premium dan pertamax series mengalami penurunan 32 persen dibandingkan Rafi 2019. Dari 14.200 kilo liter (KL) per hari menjadi 9.700 KL/hari.

Sementara untuk gasoil yang terdiri dari solar dan dex series   juga mengalami penurunan hingga 25 persen dari 5.800 KL/hari menjadi 4.300 KL/hari. Sementara untuk elpiji juga terjadi penurunan sebesar 6 persen menjadi 1,3 juta tabung  dari 1,4 juta tabung per hari.

“Tim Satgas Rafico tahun ini, kami salurkan elpiji untuk sektor rumah tangga rata-rata sebanyak 4.000 metrik ton (MT) per hari. Turun jika dibanding rata-rata penyaluran harian tahun lalu yang berjumlah sekitar 4.300 MT per hari,” ungkapnya.

Begitupun untuk avtur sangat mengalami penurunan karena  penerbangan juga belum bisa berjalan normal terutama saat masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). “Kalau biasanya konsumsi avtur antara 800 hingga 1.000 KL per hari selama Satgas Rafico mencapai 200 hingga 300 KL per hari,” tandasnya.

Di tengah pandemi ini, Pertamina menyadari terus menerapkan aturan seperti yang menjadi standar operasional (SOP). Karenanya, Pertamina terus mendorong konsumen agar bertransaksi membeli BBM dan LPG secara non tunai melalui aplikasi MyPertamina yang terkoneksi dengan LinkAja.

Selain itu, Pertamina juga melayani pembelian secara online melalui kontak center langsung dan juga melalui Whatsapp (WA). Bahkan, inovasi Pertamina dengan mengalihkan sebagian strategi penjualan itu direspon positif masyarakat luas.

Bahkan diakui Sales Area Manager Retail Surabaya, Fedy Alberto saat ini sudah ada 12 titik SPBU yang bisa mendistribusikan produk Pertamina melalui pembelian online. Ke-12 titik itu ada di Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Malang.

“Penjualannya meningkat hingga 400 persen pada Mei dibandingkan April dengan jumlah transaksi mencapai 1.000. Ini luar biasa. Nanti kami akan tambah jumlah titiknya karena pandemi ini masih belum ada titik akan berakhir. Dan sebagian besar yang memanfaatkan delivery ini adalah masyarakat di kota,” tuturnya.  end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry