PENGARAHAN. Bertempat di kator Satpol PP Kota Mojokerto, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Kepala Satpol PP Kota Mojokerto Heryana Dodik Murtono memberikan pengarahan kepada orang tua dan pelajar yang terjaring razia, Kamis (16/1/2020). Duta/Yusuf

MOJOKERTO | duta.co – Sebanyak 12 pelajar terdiri dari 8 siswa SMAN 1 Kota Mojokerto dan 4 siswa SMA Taman Siswa terjaring razia yang digelar Satpol PP Kota Mojokerto, KamisĀ  (16/1/2020). Mereka yang masih mengenakan seragam sekolah diciduk di Taman Narkoba Magersari saat jam pelajaran. Dari hasil penggeledahan, ditemukan obat kuat berbentuk tisu.

Selanjutnya mereka digiring ke kantor Satpol PP. Guru dan orang tua mereka didatangkan. Di hadapan orangtuanya,Ā  guru menggundul mereka satu persatu.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang datang menemui mereka mengungkapkan, dari pemeriksaan HP milik siswa yang disita petugas, semuanya ditemukan group yang isinya kumpulan video porno. “Bapak dan ibu, itulah yang dikonsumsi anak-anak. Di dalam HP mereka ada video pornonya,” ujar Wali Kota di hadapan wali murid dan siswa sambil menitik air mata.

Selanjutnya Wali Kota meminta kepada siswa supaya menghapus dan tidak melihat jika mendapatkan kiriman video porno.

“Jika mendapatkan kiriman video porno, jangan dibuka, dan langsung dihapus. Sekali kalian melihat maka akan kecanduan untuk melihat yang lain,” katanya.

Tidak hanya soal video porno, siswa yang terjaring razia juga ditemukan merokok. “Merokok saat sekolah, melanggar disiplin. Dan meninggalkan kelas saat jam pelajaran, juga melanggar disiplin,” tandasnya.

Kepada awak media, Wali Kota mengaku prihatin dengan siswa yang terjaring razia saat jam sekolah. Apalagi di dalam HP milik mereka ditemukan video porno.

“Mereka juga anak-anak saya meskipun tanggungjawab ada di sekolah. Tetapi saya merasa bertanggungjawab atas apa yang terjadi pada mereka, ” ujarnya.

Para siswa merupakan generasi bangsa, lanjutnya, menjadi tugas bersama dalam menyiapkan mereka menjadi Sumber Daya ManusiaĀ  (SDA) yang handal.

“Ini menjadi pembelajaran bagi kita semua, yakni pemerintah kota, seluruh lembaga pendidikan, orang tua. Pemerintah secara terus menerus melakukan razia, sekolah memperketat agar siswa tidak keluar, dan orang tua harus tahu betul apakah anaknya sekolah,” jelasnya.ywd

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry