CARI SOLUSI: Warga saat berkumpul mencari solusi hama dan penyakit padi Duta/Habib

PAMEKASAN | duta.co – Puluhan petani di Dusun Sumber Taman, Desa Pakong,  Kecamatan Pakong Pamekasan berkumpul sekaligus bersilaturrahmi di rumah Kepala Dusun setempat untuk mencarikan solusi berbagai masalah pertanian utamanya hama dan penyakit pada tanaman padi, Selasa (14/1).

Salah seorang pemerhati bidang pertanian Fendi mengatakan, saat musim tanam padi seperti saat ini banyak hama dan penyakit yang menyerang tanaman sehingga sangat merugikan para petani.

Menurut Hadi, Ada empat jenis hama dan penyakit tanaman padi. Diantaranya, penggerak batang (Endure), Blas Daun dan Potong Leher, Wereng (Pexalon), dan Kresek (Xhantomonas).

“Jadi, pertama petani harus mengetahui dan mengenali terlebih dahulu semua jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi. Gunakan obat penyemprot hama yang benar dan tepat sehingga kegagalan menjelang panen tidak perlu terjadi,” ungkapnya.

Dijelaskan Fendi, padi yang diserang hama seperti penggerek batang/kupu-kupu putih kita bisa mengenali dari awal caranya ada pujuk padi yang berwarna merah saat usia 14 hari dan saat dicabut dalamnya berisi ulat dan ini yang menyebabkan padi berwarna putih saat mulai berbuah.

“Karena serangan hama dan penyakit ini banyak petani yang gagal panen dan hal ini tidak perlu terjadi apabila para petani bisa mengantisipasi sejak dini dan melakukan pengobatan dan dengan dosis yang benar,” paparnya.

Senada, Sukron menuturkan, kegiatan tersebut sebagai bentuk perhatian pihaknya kepada para petani pamekasan agar sukses memerangi hama dan penyakit tanaman milik petani.

“Kami keliling dari satu desa ke desa yang lain demi suksesnya para petani. Dan dalam waktu kami juga akan bersilaturrahmi dengan petani bawang yang ada wilayah Pantura Pamekasan,” ungkap Sukron yang juga bagian pemasaran dan penyuluh dari perusahaan Corteva ini.

Sementara, Kepala Dusun (Kasun) Dusun Sumber Taman Pakong Desa Pakong  Pamekasan, Umar Farouk mengaku bersyukur atas suksesnya acara tersebut. Pihaknya berharap petani didesanya mampu menerapkan ilmu yang telah diberikan oleh para nara sumber.

“Sehingga biaya perawatan padi bisa di tekan dan hasil panenya bisa bertambah dan petani pun untung,” punkasnya. bib

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry