PENILAIAN. Camat Prajuritkulon Kota Mojokerto Muhammad Hekamarta Fanani melihat langsung penilaian Lomba Gotong Royong di Kelurahan Pulorejo. (DUTA.CO/YUSUF W)

MOJOKERTO | duta.co – Kelurahan Pulorejo menempati ranking nomer wahid dalam Lomba Gotong Royong yang diselenggarakan Kecamatan Prajuritkulon. Kelurahan Pulorejo mengalahkan lima kelurahan lainnya yang ada di lingkup Kecamatan Prajuritkulon Kota Mojokerto.

Kelurahan Pulorejo mendapatkan nilai teratas dengan nilai 87,5. Sedangkan ranking dua ditempati kelurahan Surodinawan dengan nilai 82,6 dan dengan perolehan nilai 78,6, kelurahan Blooto harus puas berada di peringkat tiga.

Atas prestasi yang diraihnya, kelurahan Pulorejo berhak mendapatkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp 5 juta. Sedangkan peringkat dua dan tiga masing-masing berhak mendapatkan hadiah uang pembinaan sebesar Rp 3 juta dan Rp 2 juta.

Camat Prajuritkulon Muhammad Hekamarta Fanani mengatakan, lomba yang diselenggarakan mulai 8 Juni hingga 14 Juni ini merupakan tahap awal Lomba Gotong Royong dalam menyambut Bulan Bakti Gotong Royong pada bulan Mei lalu. “Pemenang lomba di tingkat kecamatan akan diikutkan pada Lomba Gotong Royong tingkat kota. Pemenang tingkat kota akan diikutkan pada lomba tingkat provinsi dan seterusnya,” jelasnya.

Lebih jauh dijelaskan, gotong royong yang dimaksud dalam lomba ini yakni tingkat partisipasi masyarakat yang dinilai. Sejauh mana partisipasi masyarakat dalam pembangunan untuk menyukseskan program pemerintah dalam segala hal.

“Dari situ diukur kelurahan mana saja yang tingkat keberhasilannya dalam melaksanakan program pemerintah. Kemudian seberapa besar tingkat partisipasi masyarakatnya. “Dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan maka muncullah pemenang-pemenangnya,” imbuhnya.

Alumni IPDN ini menandaskan, program pembangunan yang diluncurkan pemerintah tidak akan berhasil tanpa adanya partisipasi dari masyarakat. “Salah satu contohnya program air bersih melalui PDAM. Meski biaya pemasangannya gratis, juga tidak berhasil karena tidak ada masyarakat yang mau nyambung pipa PDAM,” tandasnya.

Seperti kekalahan Kelurahan Surodinawan atas Kelurahan Pulorejo. Salah satu perbedaan yang membuat Kelurahan Pulorejo mendapat nilai yang sedikit lebih baik dari kelurahan Surodinawan adalah tingkat partisipasi masyarakatnya dalam program air bersih (PDAM). “Sudah banyak warga Kelurahan Pulorejo yang telah memanfaatkan program pemerintah terkait air bersih dibandingkan masyarakat kelurahan Surodinawan,” pungkasnya. (ywd)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry