CV Putra Karya Mandiri  yang mengerjakan proyek Jalan Makam Mbah Jailani gagal kontruksi  (yudi irawan/duta.co)

SIDOARJO  | duta.co – Tahun anggaran 2021 sudah mau berakhir. Mestinya, semua pekerjaan yang dibiayai APBD 2021 juga menyisakan masalah. Namun harapan masyakat Sidoajo tak sepenuhnya terpenuhi. Karena akhir  tahun yang tinggal satu bulan anggaran masih ada beberapa proyek penting yang dikerjakan oleh pihak rekanan meninggalkan masalah .

Makin Suganda , pentolan LSM Satria Sidoarjo , mengatakan PUBMSDA  Pemkab Sidoarjo mandul . Tak berani  memberi sanksi tegas kepada rekanan kontraktor CV Putra Karya Mandiri proyek penahan jalan makam Mbah Jailani  yang pekerjaannya tidak sesuai RAB atau gagal kontruksi.

“Kita lagi tunggu langkah PUBMSDA . Kita tunggu keberanian PUBMSDA Pemkab Sidoarjo untuk mem-blacklist rekanan yang pekerjaannya tidak sesuai RAB, ” ujar Makin Suganda , sapaan Makin, kepada Media , Selasa  (30/11).

Ia mengatakan ketegasan Pemkab Sidoarjo sangat ditunggu. Ia minta, tak hanya perusahaan saja yang di-blacklist. Mestinya, menurut Makin , pengusahanya juga jangan pernah diberi ruang lagi di Sidoarjo .

Pasalnya, jika hanya perusahaan yang di-blacklist, tak menyelesaikan masalah. Karena tahun berikutnya, mereka bisa muncul lagi dengan bendera perusahaan yang lain.

“Mereka (kontraktor) berduit, bisa bikin banyak perusahaan. Percuma kalau perusahaan saja yang masuk daftar hitam. Orangnya sekalian. Jangan kasih job lagi,” ujar Makin lagi.

Ia mengatakan alasan klise orang per orang tak bisa dibendung. Karena menurut Makin, sudah jadi rahasia umum banyak permainan mata dalam proses tender. Sehingga orang tertentu bisa sangat mendominasi proyek, dan kemudian tidak berhasil mereka tuntaskan pengerjaannya maupun tuntas tapi tidak sesuai RAB.

Tak hanya Makin . Warga Kajeksan yang merasa Desanya  diobok Kontraktor Nakal , HR , juga bersuara senada. Ia mengatakan cukup terang benderang indikasi main mata tender proyek di Sidoarjo. Setidaknya terbukti dari adanya oknum pengusaha yang sangat dominan dalam pengerjaan proyek-proyek pemerintah.

“Sudah jadi pembicaraan di pinggir jalan, rahasia umum sudah. Kini obatnya hanya dua. Pemerintah tegas, masukkan daftar hitam. Yang kedua sentuhan tangan hukum. Apakah ada kerugian negara dalam hal seperti itu,” ujar HR pula.

Seharus nya , Bupati Sidoarjo jangan terlalu percaya anak buah nya ,tolong terjun langsung ke Kajeksan wong dia juga asal nya orang Kenongo satu kecamatan dengan Kajeksan,maka nya saya minta tolong kepada beliau menyempatkan diri untuk terjun langsung melihat keadan dilapangan proyek penahan Jalan Makam Mbah Jailani  dikerjakan CV Putra Karya Mandiri yang Ampuradul/ gagal kontruksi padahal baru selesai karena selama proyek ini membuat resah masyarakat.

“Padahal saya yakin pemkab Sidoarjo membangun jalan ini untuk meningkat kan kesejahteraan masyarakat. Dan disini juga ada makam Waliyulloh sehingga dibuat wisata religi,” Jelas HR . (yud /loe )

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry