Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono.  (tengah) saat hadir dalam misi dagang Pemprov Jatim ke Papua Barat Daya, Kamis (25/1/2023). DUTA/ist

PAPUA | duta.co – Potensi perikanan di Papua Barat Daya (PBD) sangat besar. Hal itu merupakan peluang bisnis yang sangat besar bagi Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur  Khofifah Indar Parawansa, mendorong PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) untuk mengembangkan bisnis cold storage perikanan asal Papua Barat  Daya (PBD).

Bisnis ini diyakini sangat menguntungkan karena produksi yang melimpah dengan permintaan yang stabil.

Usulan Gubernur Khofifah itu ditanggapi antusias Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono. Didik mengatakan, akan melakukan langkah-langkah strategis untuk mempelajari dan menindaklanjuti usulan tersebut.

Menurutnya semua bisnis yang memiliki potensi besar harus dibuat studi kelayakan bisnis baru bagi SIER.

“Potensi perikanannya sangat besar, khususnya di Papua Barat Daya. Tantangannya adalah rantai pasok dingin yang menghubungkan potensi pasar di Pulau Jawa dan sumber komoditi perikanan di tanah Papua. Rantai pasok dingin atau cold chain termasuk gudang berpendingin adalah salah satu sektor yang perlu dikembangkan di kawasan industri yang dimiliki SIER,” ungkapnya.

Didik menambahkan, cold storage memang menjadi kunci menambah daya saing produk perikanan. Gudang berpendingin dalam rantai pasok memungkinkan pengelolaan yang baik dari suplai ikan segar, memperpanjang masa simpan ikan.

Selain itu, rantai pasok dingin juga memungkinkan untuk menjangkau pasar yang lebih luas, seperti pasar ekspor yang membutuhkan ikan yang segar dan dapat bertahan lama dan tentunya dapat dijual dengan harga yang lebih bagus.

“Bu Gubernur melihat potensi bisnis itu, sehingga mendorong PT SIER untuk berperan lebih dalam mengoptimalkan tenant dan investor yang telah ada di kawasan industri SIER dan PIER serta potensi-potensi pengembangan dengan Indonesia bagian timur khususnya Papua. Saya ucapkan terima kasih kepada Bu Gubernur atas dorongan ini,” tandas Wakil Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia Wilayah Jatim ini.

Pemprov Jatim melihat potensi besar PBD itu sqat melakukan Misi Dagang ke Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya (PBD), Kamis (26/1/2023) lalu. Dalam momen itu, SIER menjadi salah satu dari 141 perusahaan dari kedua provinsi yang mengikuti misi dagang.

Sebelumnya Gubernur Khofifah mengatakan, potensi bisnis cold storage untuk ikan sangat besar. Sebab ikan merupakan bahan makanan yang selalu dibutuhkan dan stabil dalam permintaan.

“Dengan cold storage memungkinkan pengelolaan yang baik dari suplai ikan segar, sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dan memperpanjang masa simpan ikan. Selain itu, cold storage juga dapat digunakan untuk menyimpan produk olahan ikan seperti ikan asin, ikan kalengan, dan ikan beku, yang merupakan pasar yang sangat menguntungkan,” paparnya.

Menurut Khofifah, komoditas perikanan seperti cumi dan udang menjadi komoditas tertinggi yang diminati pada misi dagang kali ini, dengan transaksi mencapai Rp63 miliar. Sedangkan total transaksi pada misi dagang kali ini tembus Rp246,162 miliar.

Komoditas lainnya yang diminati seperti cakalang, baby tuna, ikan, makanan ringan, rokok, beras, daging ayam, daging frozen, bahan bangunan, fesyen, bawang merah, pupuk organik dan cabe merah.

Sejauh ini, kata  Khofifah, hubungan dagang antara Jatim dengan Papua Barat khususnya Sorong sudah sangat erat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, neraca perdagangan antara Jatim dan Papua Barat pada 2022 mencapai Rp1,57 triliun. Dimana penjualan Jatim ke Papua Barat sebesar Rp1,17 triliun. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry