SIDOARJO | duta.co – Proyek sheet pile avour wilayut pengerjaannya amburadul dan tidak memperhatikan lingkungan sekitar. Akibatnya, meski proyek tersebut sudah usai pada akhirnya merusak jalan raya jurusan Buduran hingga Sukodono.
Jalan raya tersebut, saat ini sering terendam air banjir. Pasalnya, lubang pematusan jalan dibuat seenaknya lebih tinggi dari jalan raya. Selain itu, pemadatannya juga kurang, sehingga tanah dipinggir badan jalan raya menjadi turun dan saat ini mirip kolam sebab digenangi air hujan.
“Karena ada lubang kerusakan jalan,lalu kendaraan menghindar, namun menjadi terperosok sebab tanah bekas urugan sheet pile kurang padat, jadi jebakan,” kata Hardi, salah seorang pengguna jalan, Rabu (18/1) .
Pemasangan sheet pile tersebut dilakukan oleh PT Rudy Jaya dengan nilai proyek Rp 7 miliar yang leading sektornya Dinas PU Pengairan—sekarang sudah digabung dengan PU Bina Marga menjadi PU Bina Marga, Pengairan dan Tataruang–.
Mendapati yang demikian kepala dinas PU Bina Marga, Pengairan dan Tata Ruang, Ir Sigit Setyawan terlihat mencak-mencak, sebab jalan raya tersebut menjadi rusak.
“Sebenarnya, sudah saya ingatkan bahwa lubang pembuangan air hujan harus lebih rendah, sebab merupakan pematusan,” tuturnya.
Kalau sudah seperti ini, untuk membuat lubang tentunya akan sulit sebab akan terbentur dengan besi kerangka sheet pile. Sehingga ketika hujan bakal terendam banjir jalan raya nya.
Ketika dikonfirmasikan ke Kabid OP Pengairan, Agus Hidayat bahwa proyek tersebut tidak salah perencanaan. “Lubang pembuangan air ditinggikan dengan harapan kalau jalan raya ditinggikan,” elaknya. Sedangkan pelaksana proyek Abdul Ghofur tidak bisa dikonfirmasi sampai berita ini diturunkan. yan
