Personil PEPC berpose di proyek JTB. (reinno pareno/duta)

BOJONEGORO | duta.co – Menjelang akhir triwulan pertama 2020, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dan PT Rekayasa Industri (Rekind) kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga kinerja positif proyek pengembangan lapangan gas Jambaran Tiung Biru (JTB) demi target on stream pada Juli 2021.

Upaya percepatan pekerjaan telah dilakukan guna mendorong progress proyek JTB yang per 18 Maret 2020 tercatat telah mencapai progress 54,94 persen dari plan 55,35 persen.

Sehingga terdapat variance minus 0,41 persen. Penurunan itu terjadi karena adanya tantangan yang menyebabkan terhambatnya pekerjaan konstruksi, salah satunya curah hujan yang tinggi. Pada 2019, aktual progress rata rata selalu ahead 0,5 persen dari plan.

Memasuki Desember 2019, proyek dihadapkan pada tantangan curah hujan sangat tinggi di Bojonegoro, yang secara signifikan mengurangi jam kerja efektif. Untuk mengatasi hal tersebut, proyek JTB telah mulai melakukan kerja di malam hari, bahkan beberapa fasilitas bekerja 24 jam. Proyek JTB juga mendatangkan sembilan unit pompa air besar untuk mengantisipasi genangan air.

Produktivitas pengelasan juga ditingkatkan dengan mendatangkan dua unit tambahan automatic welding machine, sehingga pekerjaan pengelasan pipe spool tidak terganggu oleh hujan.

Tantangan lain yang dihadapi adalah pandemi corona yang menyebabkan kondisi lockdown di beberapa negara tempat fabrikasi equipment dan material seperti Italia, Korea dan China.

Hal itu berpotensi memberikan dampak pada proses pengadaan equipment dan material proyek. Mengantisipasi hal tersebut, PEPC dan Rekind bersama sama melakukan koordinasi secara intensif dengan sejumlah vendor terkait sebagai upaya menjaga delivery equipment dan material tidak mempengaruhi target gas on stream Juli 2021, antara lain menggunakan resident inspector yang ada di luar negeri untuk mengawasi fabrikasi.

Dalam arahannya pada kunjungan lapangan, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menegaskan lapangan JTB adalah satu satunya tumpuan harapan untuk menyuplai gas terbesar di Jawa Timur. Sehingga proyek JTB harus on stream pada Juli 2021. Untuk itu diharapkan PEPC beserta kontraktor Rekind juga SKK Migas bahu membahu dalam mengeksekusi Proyek JTB.

“Pelaksanaan pembangunan Proyek JTB sebagai proyek strategis nasional merupakan amanat yang tidak mudah, namun demikian, sejak Pemancangan Perdana EPC JTB pada 4 Januari 2019, Rekind berkomitmen untuk selalu menunjukkan profesionalisme dan kinerja terbaik. Dengan kolaborasi yang solid bersama PEPC, Rekind optimis target on stream Juli 2021 dapat dicapai,” katanya, Jumat (20/03/2020)

Menurut Direktur Utama Rekind Yanuar Budinorman. PEPC dan Rekind tetap mengedepankan keselamatan kerja serta mengupayakan strategi percepatan pekerjaan baik dari segi kecukupan dan kompetensi SDM, manajemen serta pengawasan proyek yang handal. Strategi dimaksud antara lain diimplementasikan dengan penempatan di bawah satu atap seluruh tim proyek, baik dari PEPC maupun Rekind.

“Sehingga koordinasi, proses review dan approval dapat dilakukan dengan cepat dan efektif,” katanya.

Dia menambahkan, saat ini hampir seluruh pekerjaan engineering telah selesai. Sedangkan progress procurement sudah mencapai lebih dari 63 persen, dimana semua long lead equipment sedang dalam proses fabrikasi. PEPC dan Rekind telah melakukan upaya kepada pabrikan, untuk mempercepat delivery schedule dari semula enam belas bulan menjadi dua belas nulan.

Selain itu Fabrikasi Acid Gas Incinerator (AGI) sedang berlangsung, sedangkan fabrikasi absorber sebagian sudah selesai dan sudah berada di site. Untuk pengiriman long lead material seperti gas turbine compressor akan dilakukan dalam tiga tahap. Gas turbine compressor tahap pertama tiba di Indonesia pada Kamis (19/03/2020), tahap kedua pada April 2020, dan tahap ketiga pada akhir Mei 2020. Saat ini di site sedang dilakukan penyambungan absorber yang berukuran 60 meter kali 3,8 meter dan diharapkan April 2020 sudah akan dilakukan erection.

Pekerjaan konstruksi terbesar, yakni pengerjaan pipe rack sudah mencapai 50,2 persen dan akan selesai pada April 2020.”Dengan demikian, PEPC dan Rekind optimis bahwa proyek JTB dapat on stream secara tepat waktu,” jelasnya.

Optimisme itu diamini Direktur PEPC Jamsaton Nababan.“Saya sangat happy dengan pencapaian kinerja PEPC dan Rekind selama ini. Ini membuktikan kesungguhan dan kerja keras serta komitmen yang tinggi dari seluruh tim dalam memberikan kontribusi yang nyata bagi proyek dan perusahaan.” katanya.

Dia meyakini di 2020 PEPC dan Rekind akan bekerja sama lebih baik guna menjawab tantangan demi penyelesaian proyek JTB. Proyek bernilai US$ 1,53 miliar akan menghasilkan produksi rata rata raw gas sebesar 315 MMSCFD yang disalurkan melalui pipa transmisi Gresik hingga Semarang. Optimasi desain melalui perubahan teknologi pada unit menghasilkan potensi tambahan produksi hingga 20 MMSCFD, sehingga terdapat peningkatan  produksi penjualan sales gas dari 172 menjadi 192 MMSCFD.

“Tidak lupa terima kasih kami sampaikan kepada SKK Migas, Pemkab Bojonegoro, dan seluruh stakeholder yang selalu mendampingi dan berkontribusi demi keberhasilan Proyek JTB ini,” terangnya. rno

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry