BATANG | duta.co – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Batang menjadi rujukan edukasi berbagai daerah atas keberhasilannya dalam program rehabilitasi kawasan pesisir melalui menanam mangrove.

Wakil Bupati Batang Suyono menyampaikan apresiasi keberhasilan PMI Batang saat ikut menerima kunjungan dari PMI Provinsi Jawa Tengah, PMI Kabupaten Manggarai Provinsi NTT, dan PMI Kabupaten Langgamus Provinsi Lampung, Rabu (29/12/2021).

Menurut Suyono, selain mampu mencegah abarasi, mangrove juga mampu menjaga ekosistem alam. Oleh karena itu muncul kepercayaan dari berbagai stakeholder terhadap aktivitas perawatan mangrove. Bahkan, masyarakat juga bisa dilatih untuk memanfaatkan mangrove untuk kepentingan ekonomi produktif.

“Keberhasilan PMI Batang jadi perhatian daerah lain, karena mampu melakukan gerakan menjaga ekosistem alam pesisir yang sangat bermanfaat bagi perekonomian masyarakat,” terangnya.

Suyono menyebut abrasi di Kabupaten Batang dapat diminimalisir jika dibandingkan dengan kabupaten tetangga, “Abrasi dapat diatasi berkat peran PMI Batang yang memberikan edukasi dan advokasi masyarakat dengan menanam mangrove, sehingga ada nilai ekonomisnya,” ungkapnya.

Suyono juga mengakui bahwa penanggulangan abrasi di Kabupaten Batang juga menjadi tanggungjawab Pemkab Batang, tapi juga harus ada dukungan dari masyarakat dan stakeholder.

“Ketika pesisir pantai tidak ada abrasi dan ekosistem mangrove terjaga akan tumbuh obyek wisata yang akan simpul ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ujar dia.

Penting diketahui, kunjungan PMI dari berbagai daerah tersebut dipimpin langsung oleh Ketua PMI Pusat Letjen TNI (Purn) Sumarsono yang hadir bersama American Red Cross (Palang Merah Amerika)

“PMI Batang untuk Program rehabilitasi pesisir sangat berhasil. Penanaman mangrove dimulai tahun 2015,” kata Sumarsono.

Menurut dia, program rehabilitasi pesisir dalam mengurangi abrasi laut, PMI Batang tidak instruktif tapi memiliki nilai ekonomi untuk kehidupan, tidak hanya meminimalisir abrasi tapi ada kepentingan kehidupan. Dengan adanya mangrove, masyarakat bisa membudidaya kepiting soka, lebah madu sehingga punya penghasilan.

Program rehabilitasi kawasan pesisir dengan menanam mangrove PMI Batang mendapat dukungan dari American Red Cross, “PMI pusat hanya mengajak American Red Cross untuk mendukung program rehabilitasi pesisir PMI Batang. Kita hanya edukasi dan advokasi yang hasilnya sangat bagus sekali dan prefect sector. Karena ada trust, akhirnya dari berbagai stakeholder seperti Toyota ikut mendukungnya,” jelasnya.

Sumarsono juga meminta, keberhasil PMI Kabupaten Batang tersebut harus ditularkan ke berbagai daerah, “Keberhasilan PMI Batang ini kita tularkan ke teman-teman dari PMI Kabupaten Manggarai Provinsi NTT dan PMI Kabupaten Langgamus Provinsi Lampung,” ujarnya. (rif)

Ket. Ft: 1. Prosesi penanam mangrove secara simbolis (dok)
2. Rombongan tamu PMI Batang saat melakukan penanaman mangrove secara simbolis (dok)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry