DIGITALISASI : Pengabdian masyarakat dari program studi Teknik Industri dan Digital Bisnis II Telkom Surabaya tahun ini  dilaksanakan pada kelompok UMKM RW 06 Wonokusumo. (dok/duta.co)

SURABAYA | duta.co – ITTelkom Surabaya dalam tanggung jawab menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi tidak hanya berfokus pada pengajaran dan penelitian namun juga pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian masyarakat dari program studi Teknik Industri dan Digital Bisnis tahun ini,  dilaksanakan pada kelompok UMKM RW 06 Wonokusumo, Jumat 24 September 2021 lalu. Pemilihan lokasi didasarkan kepedulian terhadap kelompok UMKM yang terdampak selama pandemi covid 19.

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bagi UMKM khususnya di RW-06 Wonokusumo sangat tidak menguntungkan. Amyanti, salah seorang pelaku UMKM mengungkapkan harus berhentik berjualan karena mayoritas kelompok UMKM mendapatkan pemasukan melalui pameran/bazar, “Semenjak pandemi jualan saya berkurang, karena tidak ada pameran UMKM dari pemerintah jadi ya paling saya jualnya dititip-titipkan saja tapi lakunya sedikit.” keluhnya yang diamini oleh kelompok UMKM lainnya.

Selain kendala pemberlakuan PPKM, kendala lainnya karena pemasaran diadakan secara konvensional sejak pelaku UMKM tidak paham cara berjualan secara online. Dilatarbelakangi hal tersebutlah IT Telkom Surabaya hadir dengan beberapa program pengabdian masyarakat, yang bertujuan untuk memberdayakan UMKM ditengah kondisi pandemi. Pertama “Implementasi Metode Rebranding pada Produk Hasil Urban Farming”. Program yang diberikan adalah pelatihan membangun merek yang baik, mulai dari logo hingga tagline yang menarik agar produk tersebut mendapatkan brand positioning di benak calon konsumen.

Dominggo Bayu Baskara ketua program menjelaskan, “Bahkan terdapat UMKM produsen jamu yang sebelumnya tidak memiliki merek kemudian diberikan merek Ngejamu,  Dengan demikian produk mereka tidak kalah bersaing di pasaran karena mudah diingat dengan nama, logo dan tagline yang lebih menarik”.

Tidak hanya memberikan pelatihan Dominggo Bayu Baskara bersama Rahaditya Dimas Prihadianto dan Rizqa Amelia Zunaidi Dosen Teknik Industri, juga memberikan desain logo dalam bentuk sticker untuk kemasan. Selain itu juga memberikan stand booth sebagai syarat untuk dapat mendaftar dan menawarkan produknya di e-commerce.  Sehingga mereka dapat berjualan secara online dengan jangkauan pasar yang lebih luas.

Program kedua dijalankan oleh Tiar Anindya Putri dan Sekar Widyasari Putri Dosen Digital Bisnis, yaitu “Implementasi Green Marketing pada Produk Urban Farming UMKM Lokal”. Program tersebut bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada pemilik UMKM dalam memilih kemasan yang ramah lingkungan sehingga ketika produk UMKM nantinya berkembang dengan tingkat penjualan yang tinggi, hasil limbah kemasannya tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.

Tiar juga memberikan kepada pemilik UMKM kemasan ramah lingkungan yang juga lebih menarik dari kemasan sebelumnya. Tentunya ini akan memberikan nilai tambah pada produk. Kemasan tersebut berbentuk pouch berbahan kertas dan mangkuk berbahan oxo-biodegradable yang mudah terurai.

Berbeda dengan kedua program sebelumnya program ketiga dengan judul, “Implementasi e-Marketing dengan Memanfaatkan e-Commerce dan Social Media dalam Transformasi Strategi Pemasaran pada Metode Rebranding Produk Hasil Urban Farming” dijalankan oleh Bagas Putra Pradana dan Rasyidi Faiz Akbar Dosen Digital bisnis.

Program yang dijalankan ini lebih berfokus pada digitalisasi pemasaran. Pelatihan yang diberikan mulai dari cara mengelola akun sosial media untuk berbisnis, mengelola konten yang baik, membuat foto produk, mendaftar di e-commerce hingga pembuatan iklan di e-commerce. Program ini sangat mendukung pemasaran di kondisi pandemi seperti ini, sehingga produk mereka tetap dapat dikenal di khalayak tanpa harus membuka lapak. Tidak cukup dengan pelatihan Bagas juga memberikan perlatan untuk membuat foto produk seperti mini studio serta membuat dan memberikan akun media sosial untuk berbisnis seperti instagram.

Adapun UMKM yang terlibat dalam pengabdian masyarakat ini antara lain pemilik UMKM minuman herbal “Anomasri”, susu kedelai “Naya”, es pisang ijo “Mbak Nina”, jamu kunyit asam “Ngejamu” dan keripik pisang “Piksang”. Para pemilik UMKM tersebut menyatakan merasa terbantu dengan adanya program pengabdian masyarakat dari IT Telkom Surabaya. Harapannya program ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi para pemilik UMKM tersebut. Imm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry