JAKARTA | duta.co – Program Gerakan Nusantara (Gernus) yang digagas PT Frisian Flag Indonesia (FFI) sudah memasuki usia delapan tahun.
Program Gernus ini sudah banyak didukung pihak-pihak terkait seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Di tahun kedelapan ini, Gernus menggelar webinar yang membahas pendidikan gizi serta pembelajaran daring yang kondusif sebagai bagian dari program Belajar Dari Rumah (BDR) yang dicanangkan Kemendikbud, Senin (28/9/2020).
Dalam situasi yang mengutamakan pertimbangan kesehatan dan keselamatan semua, dunia pendidikan menghadapi tantangan pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar bagi siswa, orangtua serta guru termasuk pendidikan gizi. Literasi gizi semakin penting untuk dipelajari, dipahami dan diterapkan oleh siswa di sekolah sebagai bagian dari pola konsumsi pangan sehat dan gaya hidup aktif yang diperlukan bangsa Indonesia untuk melalui masa pandemi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengapresiasi FFI yang telah menginisiasi Gerakan Nusantara Program Edukasi Gizi. Dikatakan Nadiem, orang tua memiliki peran sangat penting dalam proses pendidikan anak termasuk dalam penerapan pola hidup bersih dan sehat. Hikmah di masa pandemi kita diajarkan mengenalkan paradigma baru pendidikan yang lebih kolaboratif , kreatif dan inovatif.
“Orang tua adalah sentral di dalam pendidikan anak. Inilah saatnya semua komponen pendidikan, orang tua, guru dan siswa berkolaborasi mencoba hal baru, banyak tanya, banyak coba dan banyak karya,” ujarnya.
Sejak diluncurkan 2013, Gernus terus memaksimalkan kontribusinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam hal literasi gizi kepada siswa-siswa sekolah dasar. Gernus mengutamakan kegiatan-kegiatannya untuk mendukung Program Gizi Anak Sekolah (ProGAS) yang digagas Kemendikbud.
Menyikapi partisipasi aktif korporasi dalam meningkatkan kesadaran akan pola konsumsi pangan sehat dan gaya hidup aktif, Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha BPOM RI, Dra Dewi Prawitasari juga mengapresiasi FFI.
Dikatakannya BPOM RI memberikan penghargaan atas kerja sama korporasi sebagaimana inisiatif yang disampaikan oleh FFI untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Kesehatan melalui sosialisasi keamanan pangan kepada anak-anak kita dengan melibatkan komunitas sekolah termasuk guru dan orang tua.
“Kesadaran untuk menjaga kesehatan adalah sebuah perilaku yang harus kita tanamkan kepada anak-anak sejak pendidikan dini. Saat di sekolah, Bapak dan Ibu Guru adalah role model, dan saat anak-anak pulang, maka orang tua menjadi role model ini. Pengetahuan dan perilaku yang sadar pangan aman akan membentuk generasi yang sehat dan siap membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan bermartabat,” tuturnya.
Diluncurkan pertama kali pada 2013, hingga saat ini Gernus telah menjangkau 2.520.774 siswa dan 4.886 guru di 4.806 Sekolah Dasar di Indonesia. Gernus mengedukasi tentang pola konsumsi pangan sehat dan gaya hidup aktif di lingkungan sekolah dasar serta membiasakan minum susu setiap hari.
Gernus adalah salah satu realisasi komitmen FFI untuk membangun keluarga kuat Indonesia melalui produk-produk bernutrisi berbasis susu.
Untuk memastikan komitmen ini memberikan kontribusi yang nyata bagi pendidikan gizi anak Indonesia, FFI bekerjasama dengan kalangan akademisi dan para ahli, di antaranya Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (PKGK FKMUI).
Bersama PKGK FKMUI, Gernus mengukur dampak positif bagi perilaku sehat dan aktif anak melalui studi PSP (Pengetahuan-Sikap-Perilaku), dan hasil studi yang dilakukan pada tahun 2015, 2016, 2017, dan 2018 peningkatan yang signifikan terhadap pengetahuan gizi dan perilaku sehat aktif yang lebih baik.
Corporate Affairs Director PT FFI, Andrew F. Saputro mengatakan FFI berkomitmen untuk berkontribusi nyata bagi pendidikan gizi di Indonesia. FFI dan mendukung program keamanan pangan dari BPOM.
FFI juga terus-menerus menjalin kerjasama dengan akademisi dan para ahli untuk menghadirkan program-program yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan gizi anak-anak kita di sekolah.
“Kami juga menyambut baik dan bersemangat menghadirkan program-program pendidikan gizi yang memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Dengan kerjasama yang baik kami sangat optimis melihat masa depan bangsa Indonesia,” ujarnya. end/ril