PETERNAKAN AYAM: Salah satu peternakan ayam di Blitar Jawa Timur. Bulog siap produksi pakan ternak untuk suplai peternak skala UMKM. (duta.co/merdeka)

JAKARTA| duta.co –Rencana Bulog bersaing dan terjun ke pengolahan pakan ternak didasarkan pada tingginya kebutuhan serta ketergantungan pada bahan baku impor. Sementara produsen pakan ternak didominasi perusahaan besar.

Kepala Divisi Riset dan Perencanaan Strategis Perum Bulog Sopran Kendi menyatakan, sasaran kegiatan pemenuhan kebutuhan pakan ternak tersebut yakni peternakk mandiri dan atau peternak UMKM baik untuk pakan ternak ayam broiler maupun pakan ternak ayam layer.

Menurut dia, harga pakan ternak yang akan dijual nantinya sebesar Rp6.100 – Rp6.150/kg untuk ayam broiler sedangkan ayam layer sebesar Rp4.500-Rp4.600/kg atau terdapat selisih sekitar Rp500-Rp700 dibandingkan harga di pasaran.

Rencananya pilot project pengolahan pakan ternak dengan CV CCP tersebut akan dilakukan selama tiga bulan dengan pengolahan jagung sebanyak 24 ribu ton atau setara 45 ribu ton pakan ternak.

“Dengan adanya Pilot Project ini penyediaan jagung dan pakan ternak dapat memberikan nilai manfaat yang optimal bagi peternak UMKM serta membantu terciptanya kestabilan harga daging dan telur,” kata Sopran.

Pada tahap awal, lanjutnya, pengolahan pakan tersebut menggunakan jagung eks impor yang saat ini di gudang Bulog terdapat sebanyak 200 ribu ton, namun ke depan akan memanfaatkan pula jagung dalam negeri meskipun dengan persyaratan yang ketat terutama kualitas dan kadar airnya.

Komisaris Utama CV CCP Cecep M. Wahyudin mengatakan, jika nantinya pilot proyek kerjasama pengolahan pakan dengan Bulog berhasil menyerap 45 ribu ton pakan yang diproduksi dalam tiga bulan maka ada kemungkinan dilanjutkan ke depannya. (imm)

 

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry