Pembukaan 4th Annual Scientific Meeting dan launcing Pesantren Bersahaja di Unusa Tower Kampus B, Kamis (29/9/2022). DUTA/ist
SURABAYA | duta.co – Program studi (prodi) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) memperkenalkan program Pesanttren Bersahaja (Bersih, Sehat dan Harmonis di Jawa Timur).
Program itu dilaunching bersamaan dengan acara  4th Annual Scientific Meeting dengan mengangkat isu strategi kesehatan masyarakat pesantren, di Auditorium Unusa Tower, Kamis (29/9/2022).
Dalam kegiatan itu, hadir tiga narasumber M. Nyoto selaku Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinisi Jawa Timur, Mohammad Nur Ibadi selaku Kasi Pontren Kanwil Kemenag Jatim dan Achmad Syafiuddin selaku dosen Unusa. Ketiganya membahas masalah kesehatan di pondok pesantren untuk menuju Pesantren Bersahaja.
Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa
Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie dalam sambutannya mengatakan Pesantren Bersahaja merupakan salah satu ide bagus dari dosen maupun mahasiswa prodi S1 Kesmas. Ini sejalan dengan program Menteri Kesehatan dengan membuat Pesantren Sehat.
“Level kesehatan di pesantren harus ditingkatkan, di mana langkah ini harus terus dibenahi menjadi lebih baik ke depannya,” ucap Jazidie.
Melalui program ini, Unusa mengajak kiai dan santri untuk menjadi duta kesehatan pesantren. Pesantren yang sehat bisa diukur dari kebersihan pondok pesantren itu sendiri. “Dengan langkah ini bisa berdampak pada lingkungan pesantren yang juga semakin sehat dan bersih,” ungkap Jazidie.
Jazidie mencontohkan langkah kecil yang dilakukan di Jepang dengan membersihkan kotoran atau sampahnya sendiri. “Dengan langkah itu, membuat pribadi kita lebih peduli akan lingkungan tersebut,” ungkapnya.
Salah satu narasumber Syafiuddin mengatakan permasalahan kesehatan di pondok pesantren tersebut lebih banyak disebabkan karena air yang kurang  bersih. “Sehingga tidak jarang santri mengalami penyakit seperti kudis atau scabies yang disebabkan karena masalah kualitas air yang digunakan,” terangnya.
Sedangkan, Nyoto menjelaskan saat ini pemerintah tengah serius mengatasi hal tersebut dengan memenuhi kebutuhan air bersih bagi pondok pesantren. “Sehingga santri dengan nyaman saat belajar karena air yang digunakan lebih baik,” ucapnya.
Dengan adanya Pesantren Bersahaja, Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat terbantu. “Jadi masalah ini bisa diatasi bersama untuk mengatasi permasalahan kesehatan di pesantren,” ucap Nyoto. ril/hms
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry