Salah satu keluarga besar Thoriqoh Shiddiqiyyah saat memberikan santunan. Duta/Tom Suwandi

JOMBANG| duta.co – Prihatin terhadap dampak Covid-19 yang melanda masyarakat khususnya kaum dhuafa, dalam hal ini warga besar Thoriqoh Shiddiqiyyah yang berpusat di Losari,Ploso, Jombang Jawa Timur menggelar ‘Santunan Nasional Dampak Corona’ dari seluruh Warga Thoriqoh Shiddiqiyyah Se-Indonesia.

Gerakan santunan ini dilaksanakan serentak di 27 Provinsi pada hari dan jam yang sama Ahad 19 April 2020. Santunan Dampak Corona ini pelaksanaannya langsung diantarkan dari rumah ke rumah tanpa ada pengumpulan massa. Mengingat situasi yang terjadi belakangan ini karena virus corona yang sedang terjadi.

Ketua Umum Dhibra Pusat, Ibu Nyai Shofwatul Ummah menyampaikan, “Kegiatan seperti ini sudah dilakukan puluhan tahun dan tidak ada kepentingan apapun apalagi kepentingan politik, kampanye atau kepentingan menduduki jabatan apapun. Kegiatan ini semata-mata untuk membantu mereka yang terkena dampak virus corona sebagai wujud kepedulian kami kepada sesama”.

“Dalam kondisi semacam ini panitia sudah menentukan aturan dengan tetap mengindahkan anjuran pemerintah untuk tidak mengadakan pengumpulan massa. Maka santunan dampak Corona ini kita antarkan langsung dari rumah ke rumah para dhu’afa,” sebut Nurhadi.

Nurhadi juga menambahkan, bahwa santunan ini diberikan khusus untuk masyarakat yang membutuhkan dan terdampak penyebaran virus corona, bukan korban virus corona.”Untuk kali ini yang kita perhatikan adalah para korban dampak virus corona dalam hal perekonomian, para pedagang kecil, pedagang sayur, warung kaki lima, tukang ojek, tukang becak, para pegawai yang terdampak, pekerja lepas harian, dll,” tegasnya.

Mereka inilah yang mengalami dampak paling parah atas adanya virus corona yang mengakibatkan lockdown, semi lockdown, maupun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pemberian santunan dampak corona untuk masyarakat atau kaum dhuafa ini disampaikan diseluruh Indonesia di 27 Provinsi, 120 Kota/Kabupaten lebih.

Thoriqoh Shiddiqiyyah mulai dimunculkan kembali setelah terkubur 1097 tahun dan mulai ditumbuh kembangkan oleh beliau Bapak Kyai Much. Muchtar Mu’thi sejak tahun 1972 sampai sekarang. “Alhamdulillah Atas Berkat Rahmat Alloh Yang Maha Kuasa warga Thoriqoh Shiddiqiyyah tumbuh pesat , tidak hanya di Nusantara tapi juga di luar negeri,” katanya.

Seperti di Singapura, Malaysia, Thailand, Hongkong, Australia, Kanada dan lain-lain. Sejak awal Bapak Kyai Much. Muchtar Mu’thi sudah mendidik murid-muridnya untuk gemar Shillaturrohmi, Santun dan Shodaqoh (S3). “Salah satu wujudnya adalah apa yang sekarang ini kita lakukan yaitu Santunan Nasional Dampak Corona,” terang Edi Setiawan pengurus DPP Organisasi Shididiqiyyah.

Nurhadi menambahkan apa yang telah dilakukan oleh Thoriqoh Shiddiqiyyah dalam hal sosial kemanusiaan sangatlah banyak dan sudah berlangsung puluhan tahun. Dan disetiap acara Shiddiqiyyah selalu ada santunan.

Di Thoriqoh Shiddiqiyyah ada organisasi yang khusus menangani social kemanusiaan yaitu Organisasi Dhilaal Berkat Rahmat Alloh Shiddiqiyyah (Dhibra). Organisasi ini mempunyai banyak program kegiatan sosial baik insidentil, rutin, lokal maupun Nasional.

Ada program Nasional Pembangunan Rumah Layak Huni Shiddiqiyyah untuk kaum dhuafa atau mereka yang membutuhkan di seluruh Indonesia yang sampai saat ini sudah mencapai 1355 unit rumah, total senilai Rp 38,5 miliar.

Ada program Santunan Nasional dalam rangka Tasyakkuran Maulid Nabi Muhammad SAW dan HUT Dhibra Shiddiqiyyah yang dilaksanakan rutin setiap tahun pada bulan Maulid dan sudah menyalurkan santunan senilai Rp 29,8 miliar.

“Dan banyak lagi santunan yang bersifat insidentil maupun yang rutinitas lainnya.Semua dana santunan ini murni dari kesadaran dan kepedulian warga Thoriqoh   Shiddiqiyyah,” papar Nurhadi.

Untuk santunan kali ini, tambah Nurhadi kita menyampaikan santunan perpaket senilai Rp. 200.000,- berupa uang tunai dan sembako. “Ada beras 5 kg, minyak goreng 2 liter, gula pasir 1 kg, teh 1 pack dan uang tunai Rp 100.000.

Data sementara khusus untuk Jombang saja sejumlah 880 paket, belum termasuk kota-kota lain yang ada di Indonesia. Dan data yang masuk sampai pagi ini dari seluruh warga Shiddiqiyyah di daerah-daerah di seluruh Indonesia berjumlah kurang lebih 5.500 paket dengan nominal kurang lebih Rp 1,1 miliar dan data ini akan terus bertambah.

Dalam penyampaian santunan, masyarakat tampak sangat bergembira dan menyambut baik. Insya Allah yang disampaikan dari hati akan sampai ke hati. Dan harapan dari salah seorang penerima santunan “Saya mengucapkan banyak terima kasih dengan santunan ini semoga Indonesia segera terbebas dari wabah virus corona,” ungkap Mbah Tumirah 81 tahun.

Beberapa waktu yang lalu Pesantren Majma’al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah sempat dihantam isu fitnah yang kurang menyenangkan.

“Pemberitaan tentang kegiatan Santunan Nasional korban dampak bencana corona ini juga kami harapkan bisa menjelaskan bahwa semua kegiatan pesantren adalah murni kegiatan keagamaan dan kegiatan kemanusiaan yang bermanfaat bagi banyak orang, sehingga jika ada pihak-pihak yang akan melakukan Kriminalisasi Pesantren maka itu sama dengan melakukan fitnah terhadap pesantren kami dan menginjak-injak harga diri kami,” urainya.

“Untuk itu dengan tegas kami sampaikan jika ada sekelompok orang atau pihak-pihak yang bertujuan untuk menjelek- jelekkan, memfitnah, bahkan melakukan Kriminalisasi Pesantren, maka kami akan melakukan pembelaan diri dan kami tidak akan tinggal diam,” pungkas Edi Setiawan. tom