PRAKTIKUM : Dosen FK Unair, Dr dr Eighty Mardian Kurniawati, SpOG sedang memberikan kuliah praktik pertolongan persalinan kepada mahasiswa DM2. DUTA/endang

SURABAYA l duta.co – Praktikum bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) terpaksa dihentikan akibat pandemi Covid-19. Padahal, praktikum khususnya praktik lapangan sangat penting untuk menambah kompetensi mahasiswa.

Karena itu setelah enam bulan pandemi tanpa ada kejelasan akan berakhir, FK Unair memutuskan untuk memberikan mata kuliah praktikum khususnya bagi mahasiswa tingkat akhir atau DM2.

Ini dilakukan karena mahasiswa dikejar waktu untuk menyelesaikan tugas akhirnya sebelum lulus pendidikan dokter.

Namun, FK Unair tetap menjaga protap protokol kesehatan (prokes) agar dosen dan mahasiswa bisa tetap sehat dan selamat.

Seperti yang terlihat di Kampus A FK Unair, Kamis (24/9/2020). Praktikum tidak dilakukan di ruang tertutup.

Dosen dan mahasiswa memanfaatkan selasar kampus sebagai tempat praktikum. Selasar itu sehari-hari sebagai tempat duduk mahasiswa yang menunggu perkuliahan dilakukan.

Hari itu praktik membantu persalinan. Dosennya seorang dokter ahli obsetri dan ginekologi, Dr dr Eighty Mardian Kurniawati, SpOG(K).

Ada banyak peralatan untuk proses praktikum itu di antaranya ada manekin ibu hamil, alat mendeteksi detak jantung bayi, alat-alat medis seperti gunting, suntikan dan sebagainya.

 “Praktiknya di luar lebih aman daripada di dalam ruangan. Kami meminimalisir berkumpul di dalam ruangan,” ujar dr Eighty.

Dosen dan mahasiswa yang praktik dibatasi. Satu dosen membimbing maksimal lima mahasiswa. Salah satu DM2, Fajar Sartikahadi mengaku senang bisa mengikuti praktikum.

Karena praktikum bagi mahasiswa kedokteran sangatlah penting untuk menambah kompetensi. Karena jika praktikum dilakukan secara online kurang efektif hasilnya. “Tetap harus jaga protokol kesehatan, agar semua bisa selamat,” tukasnya.

Anggota tim MERSDU (Medical Education Research and Staff Development Unit) FK Unair,  dr Nily Sulistyorini, SpF mengatakan praktikum ini memang terpaksa digelar karena mahasiswa semester akhir sangat membutuhkan praktik lapangan.

Biasanya, kata dr Nily, saat DM2 ini praktik sudah dilakukan di rumah sakit, namun pandemi membuat FK Unair tidak berani mengirim mahasiswanya ke rumah sakit.

” Sehingga cara paling aman ya kami praktik dengan manekin. Memang tidak sebagus kalau pegang pasien langsung, tapi jauh lebih baik daripada praktikum online,” tukas dr Nily.

Dekan FK Unair, Prof Dr dr Soetojo, SpU(K) mengatakan praktikum bagi mahasiswa memang masih belum maksimal dilakukan.

Rencananya, praktikum secara full akan diberikan mulai November 2020. Namun, kata Prof Soetojo, jadwal akan diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi penumpukan di ruang laboratorium.

 “Kita sedang susun jadwalnya agar protokol kesehatan bisa kita jalankan dengan baik. Karena tidak mungkin kita adakan praktikum tapi keselamatan dosen dan mahasiswa tidak dijamin. Semuanya harus selamat,” tandasnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry