Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi. DUTA/dok

SURABAYA | duta.co –  Daya tampung Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK Negeri tahun ini sebesar 38,22 persen dari seluruh lulusan SMP sederajat di Jawa Timur. Jumlah ini tak jauh berbeda dibanding tahun lalu.

Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur  merilis, dari daya tampung itu akan diperebutkan 579.704 lulusan lulusan SMP se-derajat tahun ini melalui berbagai jalur yang disediakan.

Yakni jenjang SMA jalur zonasi 50 persen,  jalur afirmasi 15 persen,  jalur prestasi akademik 25 persen,  jalur prestasi non akademik 5, dan perpindahan tugas orang tua 5 persen.

Untuk jenjang SMK, jalur zonasi yang disediakan sebanyak 10 persen, dan prestasi akademik 65 persen. Sementara kuota untuk jalur afirmasi, perpindahan tugas orangtua dan prestasi hasil lomba sama dengan ketentuan umum PPDB Jatim.

Kepala Dindik Jatim,  Wahid Wahyudi menyebut, total SMAN dan SMKN se Jatim sebanyak 721 lembaga atau hanya 19,74 persen dari total 3.652 lembaga SMA/SMK Negeri dan Swasta se Jatim. Tentu saja, jumlah ini tak akan bisa mengakomodir seluruh lulusan SMP.  Karena para lulusan harus bersaing melalui jalur zonasi maupun prestasi nilai akademik dan jalur lainnya.

“Masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya zonasi ini. Dinas Pendidikan Jatim sudah mengatur sedemikian rupa  terkait PPDB ini dengan berbagai macam jalur, dan memang tidak bisa mengakomodir semua lulusan,” tegas Wahid.

Tingkat Akurasi Jarak Zonasi Paling Jauh 5 Meter

Ditambahkan Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dindik Jatim, Alfian Majdi jalur zonasi tahun ini hampir sama dengan tahun sebelumnya. Namun, ada perbaikan dalam sistem penentuan titik jarak rumah ke sekolah. Melalui sistem open street maps dengan kalibrasi dengan akurasi paling jauh 5 meter.

“Jadi sekolah sebagai titik tengah  ditarik garis lurus sampai menuju lokasi siswa, akurasi zoom in di tingkatkan 100 persen. Sehingga tingkat kesalahan rendah dan memasksimalkan tingkat akurasi sampai 5 meter,” urainya.

Pada jalur zonasi,  Alfian menjelaskan siswa bisa mendaftar didalam zona atapun luar zona yang berbatasan. Misalnya siswa yang berada di Waru Sidoarjo, bisa mendaftar di SMA terdekat, SMAN 15 Surabaya. Atau siswa yang berada di perbatasan Ngawi-Jawa Tengah bisa mengikuti PPDB Jatim selama kuota atau pagu tersedia.

Pada sistem PPDB kali ini,  Dindik Jatim juga melibatkan SMA/SMK swasta di Jawa Timur, untuk menyertakan data titik lokasi sekolah. Tujuannya, jika siswa yang mendaftar tidak lolos masuk SMA/SMK negeri maka sistem akan merekomendasikan sekolah swasta yang terdekat dengan rumahnya.

SMA/SMK Swasta, lanjut Alfian mendapat akses pada website PPDB Jatim untuk melakukan entry lokasi sekolah, jumlah pagu, alamat sekolah, dan alamat website sekolah.

“Tidak hanya pemberitahuan, maaf anda tidak diterima SMA/SMK negeri tujuan. Tapi juga disertakan rekomendasi sekolah swasta terdekat,” tandasnya.

Perlu dikethui,  PPDB Jawa Timur akan mulai dilaksanakan mulai tanggal 23-28 Mei 2022 untuk entry nilai rapor oleh sekolah asal secara online.

Sementara pengambilan PIN oleh siswa SMP sederajat akan mulai dilaksanakan pada 2 – 18 Juni 2022.

“Kita sediakan 7210 operator dari 721 SMA/SMK negeri se Jatim yang siap untuk menangani pengambilan pin,” tandasnya.

Pendaftaran PPDB akan mulai dilaksanakana pada 20-21 Juni tahap 1 jalur afirmasi, perpindahan tugas orang tua dan hasil lomba. Selanjutnya tahap 2 jalur prestasi akademik SMA pada 25-26 Juni. Pendaftaran tahap 3 jalur zonasi SMK pada 28-29 Juni. Jalur zonasi SMA pada 1-2 Juli 2022. Terakhir jalur prestasi akademik SMK pada 4-5 Juli. ril/end