SURABAYA | duta.co -Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor hasil kelautan utama di dunia bersanding dengan eksportir utama lainnya seperti China, Norway, Viertnam, India dan Amerika Serikat.

Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat nilai ekspor produk hasil perikanan Indonesia  2021 mencapai USD 5,7 milliar atau sekitar Rp 90 trillun. Dan nilai ekspor itu ditarget mencapai USD 7,13 milliar di 2024.

Tujuan ekspor hasil kelautan utama adalah Amerika Serikat, Cina, ASEAN, Jepang dan Uni Eropa.

KKP terus berupaya memperluas jangkauan pasar produk perikanan Indonesia di kancah global. Salah satu program terobosan KKP adalah pengembangan perikanan budi daya berbasis komoditas ekspor dengan udang sebagai salah satu komoditas unggulan selain, lobster, kepiting/rajungan dan rumput laut.

Udang merupakan salah satu komoditas perikanan andalan Indonesia yang sangat potensial untuk diekspor. Sebagai salah satu komoditas unggulan nasional, udang selalu menjadi pilihan untuk bisa dilibatkan dalam upaya peningkatan pendapatan negara.

Erwin Dwiyana selaku Direktur Pemasaran, Ditjen Penguatan Daya Saing Kementrian Kelautan Perikanan mengatakan KKP akan terus mendorong penguatan branding Indonesian Seafood di kancah dunia guna menarik minat buyer dan investor dengan branding Indonesia Seafood: Naturally Diverse, Safe and Sustainable.

“Dengan mengangkat jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (safe) serta kebijakan pada keberlanjutan sumberdaya ikan dan usaha (sustainable) dan dukungan pengembangan akses pasar dan penanganan hambatan ekspor diharapkan dapat memacu ekspor produk perikanan Indonesia ke mancanegara,” ujarnya  dalam konferensi Pres Pameran Seafood Show Of Asia 2022, Jumat (4/11/2022).

Budhi Wibowo selaku Ketua Asosiasi Produsen Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan (AP5I) mengatakan  selain terus mengembangkan pasar ekspor, anggota AP5I akan semakin serius mengembangkan pasar dalam negeri produk olahan perikanan.

Beberapa tahun terakhir ini permintaan pasar dalam negeri terhadap produk perikanan, terutama untuk produk olahan siap masak dan siap saji (ready to cooked dan ready to eat) meningkat sangat tajam.

Penjualan ke pasar dalam negeri selain dilakukan melalui berbagai retailer besar dan kecil juga melalui penjualan online melalui berbagai ecommerce dan marketplace yang trend penjualannya terus mengalami peningkatan.

Budhi Wibowo menyatakan kendala utama peningkatan penjualan produk olahan perikanan ke pasar dalam negeri adalah sulit dan mahalnya pengiriman “door to door” produk frozen dalam jumlah kecil dari Industri pengolahan perikanan ke konsumen akhir.

Untuk mengatasi kendala tersebut AP5I terus berkoordinasi dengan KKP dan perusahaan logistik khusus produk frozen .

Secara bertahap kendala tersebut akan semakin teratasi, bahkan saat  ini sudah mulai tersedia jasa fulfillment door to door produk frozen yang diperkirakan bisa memangkas biaya distribusi produk perikanan sekitar 10-20 persen.

Dengan besarnya penduduk Indonesia dan ekonomi Indonesia yang terus berkembang dan telah berada pada urutan ke 7 ekonomi dunia Budhi sangat optimis bahwa pasar dalam negeri produk olahan perikanan akan terus berkembang dengan pesat.

Salah satu cara untuk bisa mengembangkan hasil perikanan ini melalui pameran. Karena melalui pameran ini bisa lebih dikenal pasar tidak hanya pasar lokal tapi internasional.

Salah satu pameran itu adalah Seafood Show Asia 2022 dan SIAl Interfood 2022 yang akan digelar di Jakarta International Kemayoran pada  9-12 November 2022. A<span;>jang ini juga diundang perwakilan  dari 27 negara di dunia.

CEO Krista Exhibition, Daud D Salim dalam sambutannya menyampaikan pameran ini terasa sangat istimewa setelah hampir tiga tahun vakum akibat pandemi Covid-19.

“Kami bangga dapat menyelenggarakan pameran INI yang menjadi barometer kebangkitan Industri pengolahan Industri Makanan minuman yang didalamnya ada Industri Pengolahan Perikanan.Berbagai acara dan kompetisi yang menarik pada pameran ini diharapkan akan menarik pengunjung dalam dan luar negeri setidaknya 82,000 pengunjung mengulangi sukses pameran yang sama pada tahun 2019 lalu,” jelasnya.

Daud juga menyampaikan pada pameran ini para peserta dari Industri pengolahan perikanan, selain bertemu langsung dengan buyer asing juga akan bisa bertemu dan berdiskusi langsung dengan para pembeli olahan perikanan dalam negeri, seperti para chef, pengusahaha catering, jaringan ritel modern, hotel, restaurant dan para distributor produk olahan perikanan. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry