SURABAYA | duta.co – Pondok Pesantren Ummul Quro Assuyuty Pemekasan berencana membuka kelas Community Base Learning (CBL) untuk program studi Sistem Informasi dan Manajemen.
Karena itu, pengurus ponpes tersebut mengunjungi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dan diterima Wakil Rektor 1 Unusa Prof Kacung Marijan PhD hingga Wakil Rektor 2 hingga Wakil Rektor 3 Unusa.
Direktur Ponpes Ummul Quro Assuyuty Pamekasan, KH. Achmad Fauzan Lailurrahman mengaku kedatangannya ke Unusa untuk mengetahui teknis kurikulum CBL yang akan dibuka Unusa di ponpes tersebut.
“Kedua kelas tersebut karena memang banyaknya permintaan untuk belajar manajemen serta sistem informasi, sehingga kami meminta Unusa untuk membuka CBL di pondok pesantren kami,” ungkapnya.
Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa
Dengan membuka kelas CBL ini, Fauzan berharap ke depannya ponpesnya bisa membuka perguruan tinggi. “Sehingga langkah ini sebagai salah satu usaha kami untuk mempersiapkan sumber daya yang akan membangun pondok pesantren dengan memiliki perguruan tinggi. Jadi kami tetap di bawah Unusa dan terus belajar kepada Unusa,” ucapnya.
Wakil Rektor 1 Unusa, Prof Kacung Marijan menyambut baik upaya yang dilakukan Ponpes Ummul Quro Assuyuty yang ingin membuka kelas CBL. Dikatakannya, dengan kelas CBL itu, lulusan yang dihasilkan memiliki kualitas yang sama dengan lulusan Unusa. “Kita memang harus menyamakan untuk kurikulum yang disiapkan agar lulusan kita memiliki kualitas yang sama,” ucapnya.
Kacung berharap dengan dibukanya kelas CBL untuk dua program studi S1 Manajemen dan S1 Sistem Informasi bisa meningkatkan sumber daya yang ada di Madura.
“Dengan begitu, masyarakat Madura bisa belajar di Pondok Pesantren serta dapat pelajaran yang sama dengan mahasiswa yang belajar langsung ke kampus Unusa,” ujarnya.
Dalam kunjungan itu, rombongan sivitas pondok pesantren Ummul Quro Assuyuty Pemekasan bersama Unusa ikut melihat kondisi pembelajaran yang ada di Unusa. Selain itu melihat fasilitas yang dimiliki seperti perpustakaan. ril/hms
