Persiapan new normal di pesantren. FT/SITI

PONOROGO | duta.co Covid 19 semakin merajalela di Bumi Reyog. Dalam sehari, terdapat penambahan 2 orang terkonfirmasi positif covid 19. Walau pun berbagai upaya dilakukan, namun penambahan pasien positif nyaris setiap hari terjadi.

Senin malam, 2 penambahan pasien positif berasal dari Pondok Modern Darusallam Gontor 2, dan 1 pasien anak-anak yang merupakan anak, cucu dan cicit yang sudah dirawat di RS.

Kabar menyedihkan itu disampaikan oleh Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni melalui rilis yang dikirim melalui saluran WA.  Dalam rilisnya Bupati menyatakan, berbagai upaya dan himbauan untuk penanggulangan covid-19 di Kabupaten Ponorogo telah dilakukan.

Namun nampaknya hal ini masih harus terus ditingkatkan. Terutama peningkatan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap COVID19.

“Hari ini, terdapat penambahan 2 kasus konfirm positif covid19. Yang pertama adalah anak laki-laki, usia 6 tahun, beralamat di Ronowijayan. Dia adalah anak pertama dari pasien nomor 44. Setelah dilakukan pengambilan swab pemeriksaan PCR hari ini didapatkan hasil positif, sehingga harus menyusul keluarga lainnya isolasi di RS,” jelas Ipong.

Sementara adiknya yang berusia 11 bulan, saat ini juga dirawat di RS karena 3 hari yang lalu sempat mengalami demam, sudah diambil swab namun hasil pemeriksaan PCR belum keluar. Ibu dari anak-anak ini tertular dari neneknya, kemudian juga menular kepada nenek buyutnya karena memang mereka tinggal serumah.

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni.
“Semoga Allah segera memberikan kesembuhan untuk keluarga ini,” imbuhnya.

Sedangkan pasien kedua adalah santri Pondok Modern Darusallam Gontor 2 Siman,Ponorogo. Dia adalah laki-laki, (17) asal Sidoarjo. Saat datang ke Ponpes pada  17 Juni 2020, yang bersangkutan tidak membawa surat keterangan pemeriksaan RDT.

“Pada tanggal 2 Juli 2020, melalui Dinkes Provinsi Jawa Timur, didapatkan info bahwa Bapaknya yang berada di Sidoarjo dinyatakan positif covid-19. Dinkes Ponorogo kemudian mengambil langkah untuk memeriksa swab PCR pada anak ini dan hari ini didapatkan hasil positif. Saat ini dia sudah diisolasi di RS, sementara di pondoknya sedang dilakukan tracing terhadap kontak erat,” lanjut Ipong.

Untuk selanjutnya akan dilakukan tes RDT dan swab terhadap warga Pondok tersebut . Terhadap semua kontak erat dengan santri itu, diisolasi dari warga pondok yang lain (lockdown). Dan  warga ponpes yang ada di dalam tidak diperkenankan untuk keluar pondok, begitu juga tidak diperkenankan menerima tamu/kunjungan untuk keperluan apapun kecuali pemenuhan kebutuhan pokok dan pelayanan kesehatan.

“Akan dilakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan isolasi di pondok. Semoga upaya ini dapat mengendalikan dan mencegah penularan lebih lanjut,” pungkasnya. Hingga saat ini pasien terkonfirmasi positif sebanyak 56 orang, yang sembuh  32 orang, dan isolasi di RS sebanyak 19, isolasi mandiri 2, dan 3 orang meninggal. (sna)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry