Keterangan foto dasamuka.id

SURABAYA | duta.co – Mengikuti video pendek dasamuka.id, lumayan asyik. Bukan cuma terhibur, tetapi, banyak pesan penting yang membuat kita merinding. Mengapa? Karena, dulu, kisah seperti itu sangat tertutup, menjadi rahasia elit. Bahasa wartawan, off the record.

Tetapi, kini sudah blak-blakan. Dan, rakyat perlu tahu, agar tidak mudah teripu. Apa saja kisah rahasia itu? Seri pertama, duta.co menyuguhkan cerita Panda Nababan, bagaimana ia bisa mengeluarkan adik Prabowo Subianto yang bernama Hashim Djojohadikusumo sehingga bebas dari kurungan tahanan.

Publik layak kaget! Panda Nababan secara blak-blakan, mengungkapkan satu pengakuan, bahwa, dirinya pernah membantu Prabowo melalui Luhut Binsar Pandjaitan untuk membebaskan Hashim Djojohadikusumo.

Hal itu diungkap Politikus senior PDIP tersebut saat menjadi tamu pada diskusi senior Total Politik yang tayang di banyak kanal YouTube. Duta.co menyimak diskusi itu melalui dasamuka.id.

Menurut Panda, peristiwa itu terjadi pada 2003, saat Hashim (adik kandung Prabowo) menjadi tahanan kejaksaan karena berstatus tersangka kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia  (BLBI), penyalahgunaan ketentuan batas maksimum pemberian kredit (BMPK) di Bank Industri.

Mantan wartawan senior itu, menuturkan, awalnya Luhut Binsar Pandjaitan menghubunginya. “Panda, Prabowo minta tolong, adiknya ditahan di Salemba. Kau bantulah, biar bisa keluar,” ucap pria bernama lengkap Pandapotan Maruli Asi Nababan itu menirukan permintaan Luhut sebagaimana terkutip lengkap di pikiran-rakyat.com.

Saat itu, Panda yang juga berstatus anggota Komisi II DPR tersebut mengaku tidak mengenal Prabowo. Namun, Luhut meyakinkan bahwa Prabowo akan menemui ayah Putra Nababan itu. Benar, Prabowo dan Panda bertemu di Hotel Mandarin Oriental di Jakarta Pusat sekitar pukul 15.00 atau 16.00 WIB.

Jurus Panda tidak langsung masuk masalah. Ia bermanuver. Begitu bertemu, Panda justru meminta konfirmasi kepada Prabowo soal hubungan mantan Danjen Kopassus itu dengan Luhut. “Aku dengar kalian berdua enggak baikan,” kata Panda kepada Prabowo saat itu.

Prabowo pun menjawab hubungannya dengan Luhut baik-baik saja. Tapi Panda bergaya ragu. Ia langsung meminta Prabowo menelepon Luhut. Seketika Prabowo menghubungi Luhut dan mengaku sedang bersama Panda.

Selanjutnya, Prabowo menyerahkan teleponnya kepada Panda. Menurut Panda, dirinya saat itu bercakap menggunakan gaya formal saat berbicara via telepon dengan Luhut. Panda pun memanggil Luhut dengan panggilan Pak Luhut. Panda juga bertanya kepada Luhut soal hubungan mantan Dubes RI untuk Singapura itu dengan Prabowo.

Tetapi…., Luhut justru langsung menjawab menggunakan bahasa Batak. “Jangan begitulah kau, kalau bantu, bantulah,” ucap Panda menirukan perkataan Luhut. Kocak!

Panda kemudian bertanya kepada Prabowo soal mengapa Hashim harus bebas dari tahanan kejaksaan.

Menurut Panda, saat itu Prabowo menyodorkan berbagai macam alasan, salah satunya mengkhawatitkan keselamatan Hashim. “Dia baru masuk Kristen. Dia suka bikin doa-doa di penjara, bikin penginjilan-penginjilan. Nanti orang tersinggung bisa tikam dia,” kata Panda menirukan jawaban Prabowo.

Panda lantas bersedia membantu Prabowo. Panda menanyakan pengacara yang mendampingi Hashim dalam proses hukum. Ternyata komisaris utama Bank Industri itu telah menunjuk Hotman Paris Hutapea sebagai pengacaranya.

Akhirnya Prabowo memanggil Hotman untuk ikut dalam pertemuan bersama Panda di Hotel Mandarin. Panda langsung meminta Hotman menyiapkan surat permohonan kepada Jaksa Agung waktu itu, MA Rachman, untuk menangguhkan penahanan Hashim.

Pada malam di hari yang sama, Hotman mengantar surat permohonan itu ke rumah Panda. “Besoknya saya ketemu Jaksa Agung,” kata Panda.

Panda juga mengaku dekat dengan MA Rachman. Selanjutnya, Jaksa Agung di pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri itu meminta Panda menjadi penjamin bagi penangguhan penahanan untuk Hasim. “Ya, sudah (Hasim) keluar (dari tahanan), enggak sampai 24 jam,” tutur Panda lagi.

Luhut yang Bagi

Wartawan dasamuka.id nyeletuk, katanya, keluarga Prabowo berutang budi kepada Panda. Mendengar ini, Panda langsung menepisnya. Wartawan lain menimpali: “Tidak ada hutang budi, kan sudah dibayar,” katanya sambil tertawa lepas.

Panda pun menjawab: “Ah, enggak ada utang budi. Friend-friend (perkawanan) saja,” tutur Panda.

Keesokan harinya, Prabowo dan Hashim datang ke Panda. Dua putra Soemitro Djojohadikoesoemo itu membawa sesuatu untuk Panda. “Besoknya, datanglah Prabowo dan Hashim, bilang terima kasih. Biasalah, bawa sesuatu,” kata Panda sebagaimana warta pikiran-rakyat.com.

Namun, saat itu Panda langsung menolak pemberian dari Prabowo dan Hashim. Dia meminta pemberian itu (kasih) kepada Luhut saja. “Kasus ini aku tahu dari Luhut. Biar Luhut yang kasih ke aku, Luhut yang bagi,” kata Panda dengan sambutan tawa lepas..

Hashim dan Prabowo pun memenuhi permintaan Panda. Namun, Luhut justru menelpon Panda. “Hebat kau, Pan. Kau enggak mau uang atau bagaimana?” kata Panda menirukan pertanyaan Luhut.

Panda pun menyahut. “Lho, bukan. Tata kramanya, dunia preman begitu. Aku kan enggak kenal mereka berdua (Prabodo dan Hashim, red),” kata Panda dalam video berdurasi 03:28 detik ini. (duta.co dari berbagai sumber)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry