Dokumen pelaporan massa aksi terhadap pernyataan Denny Siregar ke Polresta Tasikmalaya. (keterangan foto/dok/ist/republika.co.id

JAKARTA | duta.co — Penanganan kasus Denny Siregar yang dianggap menghina sebuah pondok pesantren di Tasikmalaya, masih belum menemui kejelasan. Sementara kasus yang hampir serupa, yaitu penghinaan terhadap Basuki Tjahja Poernama (Ahok) justru sangat cepat ditangani. Praktis hal ini menimbulkan kecemburuan sosial.

Pimpinan Ponpes Tahfidz Alquran Daarul Ilmi, Ustadz Ahmad Ruslan Abdul Gani mengingatkan agar pihak berwajib segera memanggil Denny Siregar untuk diproses, seperti kasus penghinaan di media sosial lainnya. Ia khawatir jika kasus ini diabaikan akan menjadi bom waktu.

“Denny segera dipanggil jangan sampai menjadi bom waktu. Ini sudah ada tanda-tanda kemarahan Umat Islam,” tegas Ruslan saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (1/8).

Ruslan membantah jika kasus penghinaan yang dilakukan oleh Denny Siregar dianggap selesai. Justru, menurutnya, saat Forum Mujahid Tasikmalaya mendatangi Polres Tasikmalaya, Polisi memastikan, kasus itu tidak berhenti dan masih dalam penanganan Polres Tasikmalaya.

Saat ini tinggal melengkapi satu saksi, yaitu dari orang tua santri. Padahal awalnya, kata Ruslan, tidak ada keterlibatan orang tua santri untuk jadi saksi.

“Sementara kendala kita orang tua jauh dan mayoritas dari kaum dhuafa dan orang tidak mampu. Ini kita lagi menggalang kekuatan untuk bagaimana orang tua santri bisa ke sini,” terang Ruslan.

Oleh karena itu, Ruslan berharap agar hukum ditegakkan seadil-adilnya. Maka harusnya kasus ini sama dengan kasus lainnya, yang cepat ditangani dan tidak berbelit-belit. “Jangan banyak alasan harus ini harus itu. Dari keterangan Polres saja belum menghubungi Deny kan bingung,” tegas Ruslan.

Sebelumnya, Forum Mujahid Tasikmalaya melaporkan Denny ke kepolisian pada Kamis (2/7). Denny dilaporkan berkaitan dengan status Facebook miliknya, dia menulis status berjudul “ADEK2KU CALON TERORIS YG ABANG SAYANG” dengan mengunggah santri yang memakai atribut tauhid. Postingannya memicu kemarahan Umat Islam, khusus pihak pondok pesantren dan para santri. (republika.co.id)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry