Akas Yekti, MKes, MM – Dosen Fakultas Kesehatan (FKes)

Polutan seringkali diartikan bahan cemaran, limbah atau bahan sisa, akibat penggunaan bahan kimia berlebihan dan tidak terkontrol. Biasanya itu berasal dari kegiatan rumah tangga (atropogenik), industri, pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan atau karena aktivitas alami, material gunung Meletus.

Juga bisa karena hasil run off yaitu pencucian air permukaan tanah yang  berpotensi membawa bahan cemaran, hujan asam sanggup mematikan seluruh makluk hidup dan merusak seluruh bahan terdampak air hujan tersebut.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa

Polutan sebagai bahan cemaran dialam, sebenarnya tidak hanya terjadi disebabkan oleh bahan sisa atau limbah yang dihasilkan kerja oleh manusia baik bahan kimia maupun efek fisika yang terjadi. Namun secara alami atau bahkan sebagai suatu siklus hidup yang tidak disadari oleh manusia adalah bahan hidup yang dihasilkan oleh makl;uk hidup lain sebagai bahan cemaran atau polutan di alam.

Kita mengenal mikroorganisme, adalah makluk hidup berukuran mikro (bahkan ukuran sangat kecil) baik sebagai akibat ulah manusia (mungkin rekayasa genetic). Bisa jadi itu memiliki tujuan tertentu atau bahkan tanpa sengaja manusia justru memperbanyak kemungkinan inang (host) tempat hidup yang baru bagi mikroorganisme tersebut.

Di lingkungan kita biasanya diakibatkan oleh PHBS (Perilaku Hidup Bersih) masyarakat yang kurang baik misalnya, perilaku MCK di sungai maka secara nyata bahwa manusia ikut menyebarkan pathogen (mikroorganisme, bakteri, jamur, virus, nematode parasite dan lain-lain)  ke sungai sehingga bakteri pathogen yang ada akan segera bisa menular ke manusia yang lain di sepanjang sungai.

Berbagai pendapat bersliweran tentang Flu Corona atau sering orang menyebutnya sebagai serangan mematikan virus corona strain terbaru yang sedang melanda dunia, seganas apakah serangan yang akan ditimbulkannya.

Yang sedang menjadi pertanyaan apakah berita yang disudutkan sebagai hoax yang sedang beredar adalah suatu kenyataan bahwa virus corona yang mewabah sekarang adalah strain virus yang baru akan tetapi kebenarannya belum bisa dibuktikan.

Bahwa virus corona tersebut  sudah mengalami mutasi  DNA nya, yang pasti bahwa sebenarnya virus corona yang beredar sekarang adalah sama dengan virus penyebab flu atau influenza yang biasa terjadi di masyarakat selama ini. Sehingga ada beberapa pendapat juga mengatakan bahwa keganasan Novel Covid-19 yang terjadi adalah sebagai akibat perilaku sosial yang salah dan pencemaran lingkungan.

Seperti kita ketahui Antrack, penyakit kuku dan mulut hewan bisa amenyerang manusia, maka virus adalah patogen dengan virulensi yang berbeda-beda tergantung jenisnya, meskipun tingkat virulensi berbeda terhadap manusia maka yang pasti bahwa jenis mikroorganisme ini adalah zoonozis yakni diketahui berasal dari hewan dan bisa menular kepada manusia.

Kemudian pada perjalananya penularan terjadi dari manusia kemanusia, hal ini bisa terjadi karena pada dasarnya DNA manusia dan hewan adalah relatif sama. Sifat virus  hanya bisa hidup pada sel hidup, Cara penularan secara droplet  atau kontak langsung walaupun tetap ditentukan jarak, dan faktor lingkungan. Intinya lingkungan dan inang  menentukan virulensi dan kecepatan penularan, semakin lemah inang  maka inang semakin cepat mengalami kematian.

Seperti diketahui semakin kecil ukuran organisme daya biaknya semakin tinggi, virus  mikroorganisme ukuran terkecil  dibanding jamur, bakteri, nematoda parasite, virus mempunyai daya biak sangat tinggi dengan hitungan waktu perdetik sekaligus daya adaptasi yang sangat baik terhadap inangnya.

Indonesia negara tropis, ada pendapat pada suhu tertentu Corona anggapan tersebut ternyata salah, dengan suhu harian berkisar 300C, tetapi sifat droplet dan kontak langsung sebagai penentu Novel Covid-19 menyebar. Media massa mengatakan hampir 300 negara (beriklim dingin, sedang dan panas) seperti Iran, Irak, Arab Saudi dan pertengahan April 2020, negara Somalia dikabarkan terserang  Corona maka pendapat virus tidak dapat hidup di daerah panas dapat dipatahkan. Serangan pandemic Corona N-2019 inilah Biology Hazard sebenarnya. Biology hazard pada dasarnya disebabkan oleh ulah manusia dari pola hidup, kecanggihan ilmu pengetahuan (rekayasa genetic) atau bahkan perilaku PHBS yang kurang terjaga.

Biological hazard dikenal sebagai pendemic covid-19, banyak ahli epidemiologi memperkirakan umur pandemic yang akan terjadi akan tetapi sampai sekarang tidak ada satupun yang mendekati kebenaran.

Kebenaranya adalah bahwa suatu makluk hidup yang ada di dunia akan terus bertahan hidup selama iangnya masih ada, misalnya covid-19 mungkin apabila suatu saat manusia punah maka covid-19 akan bertahan hidup dengan mencari iang yang lain yaitu hewan terutama mamalia, akan tetapi covid-19 kemungkinan besar tidak akan menyrang tumbuhan karen perbedaan RNA dan DNA nya.

Maka apabila sekarang sudah di gunakan veksin untuk melawan covid -19 sebaiknya vaksin ini terus digunakan samapai suatu saat sebagai booster seperti yang terjadi dengan baksil cacar dengan memvaksin setiap bayi yang lahir dengan menggunakan vaksin covid ini, akan tetapi yang perlu diingat apabila suatu saat manusiia sudah bisa beradaptasi dengan virus covid ini maka kemungkinan besar akan timbul mirkorganisme lain sebagai musuh alami covid ini sebagai pathogen pada pandemic yang baru. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry