PMI terus bergerak melawan covid 19. (reinno pareno/duta)

BOJONEGORO | duta.co – Dengan langkah dan terobosan yang terus dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) Bojonegoro, akan berdampak pada penurunan warga yang terpapar positif corona dan penurunan jumlah orang dalam pengawasan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

“Kami sangat optimis dan yakin, asalkan semua pihak mematuhi protokol atau aturan yang dibuat oleh pemerintah,  khususnya masalah corona,” kata Sekertaris PMI Bojonegoro Sukowidodo, Jumat (22/05/2020).

Menurutnya setiap beraksi, pihaknya harus optimis, setelah itu baru evaluasi. Pada saat terjadi bencana, seperti pandemi covid 19, PMI harus bergerak sesuai kemampuan,  lebih baik berbuat walau hanya sedikit pasti bermanfaat. Dari pada diam takut tidak berhasil.

Bergerak Maksimal

Ditanya tentang koordinasi antar lembaga yang menangani covid 19, dia menjawab untuk organisasi atau lembaga yang masuk di Surat Keputusan (SK) Bupati Bojonegoro, sudah koordinasi. Seperti PMI, setiap akan aksi sudah koordinasi dengan posko covid 19 kabupaten, BPBD, Damkar maupun Dinkes Bojonegoro.

“Sesuai tupoksi masing masing terus berupaya untuk bergerak sesuai kemampuan dan tugas untuk memutus penyebaran virus covid 19. Khusus untuk kami, sesuai pedoman dari PMI pusat,” terangnya.

Sedangkan langkah dan terobosan yang telah dilakukan PMI Bojonegoro, yakni selama dua bulan telah berusaha untuk memutus mata rantai virus covid 19. Kegiatan yang dilakukan  penyemprotan disenfektan, promosi kesehatan, pembagian masker, vitamin dan alat kebersihan.

Untuk penyemprotan dilakukan di 84 titik tempat, seperti pendidikan, pemerintahan, ibadah, wisata, terminal, poskamling, warung, rumah warga. Sedangkan penerima manfaat tercatat 61.983 warga. Untuk promosi kesehatan yang menerima manfaat tercatat 31.260 warga.

Untuk personil setiap kegiatan melibatkan 8 relawan PMI dan sudah berlangsung selama 25 hari. Untuk pembagian masker 1.100 lembar,  vitamin 1.200 butir dan alat kebersihan dan campuran disinfektan 1.200 liter.

Peralatan untuk menunjang kegiatan satu unit mobil ambulans, satu unit mobil pickup, lima alat penyemprot, alat pelindung diri (APD) di setiap relawan PMI serta satu mobil spraying dari PMI Provinsi Jatim.”Termasuk bahan bantuan berasal dari para dermawan,  sedang biaya operasional berasal dari anggaran PMI Bojonegoro,” tambahnya.

Ganti Unjung-unjung Online

Terpisah Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah saat jadi pembicara dalam forum web seminar strategi Kebijakan Kendali Penanganan Covid 19. Alumnus S3 Jurusan Manajemen Lingkungan di Universitas Negeri Jakarta itu mengatakan strategi kebijakan pemerintah pusat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro untuk memutus mata rantai covid 19.

Menurut bupati kelahiran Tuban 3 Pebruari 1968, kebijakan tersebut terkait desentralisasi penanganan covid 19 berbasis desa hingga rukun tetangga (RT), sosialisasi serta telah membentuk tim gugus tugas tingkat kabupaten, kecamatan dan desa.

“Juga memperkuat azas kegotong royongan dalam lapisan masyarakat desa, melakukan pemantauan bagi warga yang mudik dari daerah zona merah serta menyiapkan shelter di tiap desa sebagai tempat isolasi,” terangnya.

Selain itu memperketat jam malam untuk mengurai tingkat kerumunan baik di kota maupun desa, tracking dan melaksanakan rapid test kepada pedagang pedagang pasar tradisional, social control di daerah zona merah, komunikasi dengan Pemprov Jatim untuk realisasikan tes swab sendiri di RSUD Bojonegoro dan peningkatan kesadaran warga untuk tetap menjalankan protokol covid 19 di setiap aktifitas.

Ada pun Hari Raya Idul Fitri, dihimbau kepada seluruh warga Bojonegoro untuk dapat melaksanakan Salat Ied di lingkungan keluarga masing masing. “Sebaiknya tradisi silaturahim ke tetangga dilaksanakan secara virtual sesuai anjuran pemerintah pusat,” jelasnya.

Pernyataan bupati itu di acara web seminar, yang terselenggara atas inisiasi Komnas HAM berkolaborasi dengan organisasi masyarakat sipil CISDI (Center For Indonesia’s Strategic Development Initiatives).

Selain Anna Muawanah sebagai pembicara, turut beberapa tokoh lainnya diantaranya Beka Ulung Hapsara (Komisioner HAM), Diah Saminarsih (Senior Adviser On Gender And Youth WHO), Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng), Nihayatul Wafiroh (Wakil Ketua Komisi IX DPR RI), Akmel Taher (Anggota Tim Pakar Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19), Robert Na Endi Jaweng (Direktur Eksekutif Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah) dan Budi Setyarso (Pimpinan Redaksi Koran Tempo). rno

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry