KEDIRI|duta.co – Pada Minggu kemarin terlihat beberapa orang sedang memotong sejumlah pohon berada di Halaman Kantor DPC PKB Kabupaten Kediri. Berada di Jl. Pamenang Dusun Katang Desa Sukorejo Kabupaten Kediri. Padahal diketahui bersama, tanah dan bangunan tersebut telah diminta kembali berdasarkan rapat pleno untuk dijadikan kantor oleh PCNU kabupaten Kediri.
Dengan gergaji mesin terlihat beberapa orang berdiri mengawasi mereka bekerja dari teras kantor. Dari Nurbaedah, sosok advokat senior yang mendapatkan kepercayaan untuk mengamankan aset milik NU ini, didapat keterangan bila rencananya akan dilakukan perbaikan taman. “Akan perbaikan taman, mas,” terangnya.
Banyak pihak sebenarnya menyayangkan menjelang digelarnya Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kediri pada 9 Desember nanti, hubungan para tokoh PKB dan Pengurus NU di Kabupaten Kediri dikabarkan makin memanas. Sejumlah persoalan pun menjadi buah bibir, diantaranya kejadian atas meminta dikosongkannya Kantor PC Fatayat NU yang berada di Kantor PCNU, Jl. Imam Bonjol Kota Kediri.
Hal ini seiring majunya Ketua PC Fatayat, Dewi Mariya Ulfa dikabarkan di belakangnya atas dukungan PKB, akhirnya resmi maju sebagai Calon Wakil Bupati Kediri. Akan mendampingi Hanindhito Himawan Pramana sebagai Calon Bupati Kediri. Meski hubungan Mas Dhito, sapaan calon bupati dikabarkan telah akrab dengan sejumlah tokoh NU, namun hal ini dikabarkan justru tidak berlaku bagi Mbak Dewi sapaan akrab calon wakil bupati. Yang jelas – jelas sebenarnya Kader NU.
Banyak pihak membenarkan bila pengosongan kantor tersebut atas seijin para ulama. Lalu disusul gelombang massa dimana ratusan orang mengatasnamakan Pemuda – Pemudi NU menggelar aksi menduduki Kantor DPC PKB. Tujuannya cuma satu meminta kembali aset milik NU dan kepada para pengurus partai untuk segera angkat kaki. Namun selang sehari kemudian, tulisan dipasang menutupi papan nama DPC PKB telah dilepas.
“Kami yakin dalam waktu dekat kantor tersebut akan kembali dikuasai NU, makanya PKB tidak perlu repot – repot membuatkan taman. Lebih baik uangnya dipergunakan untuk kegiatan lain yang lebih bermanfaat untuk umat,” ucap salah satu pengurus di Banom NU, minta dirahasiakan identitasnya. (nng)
