Sidoarjo|duta.co-Memasuki pertengahan Januari 2020 ini, Pilkada Sidoarjo semakin menghangat. Sejumlah calon mulai tebar pesona dengan memasang spanduk, baliho di penjuru kabupaten Sidoarjo.
Pengamatan di lapangan, di sejumlah tempat di Sidoarjo akhir akhir ini memang dijejali dengan spanduk, baliho, benner calon bupati Sidoarjo 2020-2025.
Namun menurut hasil survei lembaga Akurat Survei Terukur Indonesia (ASTI), sebaran baliho, spanduk dan benner cabup tidak berbanding lurus dengan raihan dukungan. Yang mengejutkan calon yang tidak pasang spanduk dan baliho justru menduduki prosentase tertinggi menurut hasil survei ASTI.
“Berdasarkan suvei yang kami lakukan awal Januari 2020 lalu rangking teratas untuk popularitas adalah Plt Bupati Nur Ahmad Syaifudin 33 persen, mantan cagub Sidoarjo 2015 Hadi Sutjipto 27 persen, disusul Kadishub Sidoarjo Bahrul Amiq 22 persen,” tegas Manager Opersional Jatim Lembaga suvei ASTI, Baihaki SH, dalam rilisnya, Senin (27/1).
Menariknya lanjut Baihaki, calon calon yang pasang spanduk di mana-mana tersebut dalam survei justru meraup angka popularatiasnya rendah yakni di bawah 10 persen. “Yang lain belum sampai angka 10 persen,” tegasnya.
Ia mengingatkan ternyata benner dan spanduk dan baliho tidak mempunyai pengaruh siginfikan bagi popularitas apalagi elektabilitas calon. “Hasil survei menunjukkan benner, baliho dan semacamnya tidak berpengaruh signifikan dan mengena dan mendapat respon positif di hati masyarakat. Salah satu contoh ada calon yang benner, spanduknya dan balihonya di mana mana tapi angka dalam survei di bawah 10,” kata Baihaki mengingatkan.
Namun lanjutnya, ia mengingatkan Nur Ahmad Syaifudin yang saat ini menjabat plt Bupati Sidoarjo, bisa saja angka perolehan suveinya disalip calon lain. ”Kalau calon lain mempunyai terobosan, bisa saja Nur Ahmad Syaifudin bisa disalip perolehannya,” bebernya.
Baihaki menambahkan, survei dilakukan lembaganya mengambil sampling 1.000 responden dan tersebar di seluruh Sidoarjo. “Dan kami akan melalukan survei lagi awal Februari ini,” tegasnya. (rls.mha)