Haji Masnuh (tengah) saat menerima silaturahim Cak Nur dan Mimik Idayana.

SIDOARJO  | duta.co – Haji Masnuh menegaskan tak maju di Pilbup Sidoarjo 2020. Pengusaha yang berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU) itu lebih mendukung penuh kandidat lain yang juga Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin (Cak Nur).

“Saya memberi kesempatan bagi yang muda, yang bisa menyelesaikan masalah Sidoarjo sekaligus membawa masyarakatnya lebih sejahtera. Menurut pandangan saya, orang itu adalah Cak Nur,” katanya kepada wartawan di Sidoarjo, Selasa (21/1/2020).

Soal calon wakil, Masnuh berharap Cak Nur yang juga wakil ketua DPC PKB Sidoarjo, bisa berpasangan dengan Mimik Idayana, anggota DPRD Sidoarjo dari Fraksi Partai Gerindra yang juga istri Rahmat Muhajirin, anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra dari Dapil Jatim 1 (Sidoarjo-Surabaya).

Mengapa Masnuh lebih mendukung duet Cak Nur-Bu Mimik? Menurutnya, untuk membangun Sidoarjo tidak bisa dipimpin figur yang biasa-biasa saja. “Sidoarjo tidak bisa dipimpin orang yang ecek-ecek, ‘anak-anak’, atau tokoh ya yang begitu-begitu saja,” katanya.

Tapi Sidoarjo, tegas Masnuh, harus dipimpin sosok yang punya pengalaman, memiliki kapasitas dan integritas. Terlebih harus mengembalikan kepercayaan masyarakat, pasca Bupati nonaktif Saiful Ilah terjaring OTT KPK.

“Saya melihat Cak Nur dan Bu Mimik ini sosok yang jujur, bersih, pejuang, punya komitmen besar untuk membawa masyarakat Sidoarjo menuju kesejahteraan,” kata pemilik PT Masrur & Son, perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi baja tersebut.

Apalagi Cak Nur yang juga wakil ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sidoarjo, tandas Masnuh, bisa diterima seluruh kalangan masyarakat, baik di kelompok NU maupun non NU.

“Cak Nur memang orangnya pendiam, tapi dia pekerja keras. Pengalamannya sebagai Wabup mendampingi Haji Saiful Ilah juga menjadi modal berharga untuk memajukan Sidoarjo,” jelas mantan bendahara umum PBNU di era kepemimpinan almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.

Mengapa tidak mendukung pasangan sesama kader NU? Menurut Masnuh, meski Sidoarjo mayoritas hijau, kenyataannya ada warna lain. Ada merah, kuning, biru dan lainnya.

“Untuk menyatukan masyarakat Sidoarjo, harus dirangkul semuanya, jangan hanya hijau. Harus bersinergi untuk bersama-sama membangun Sidoarjo, dan mendapat dukungan masyarakat secara luas,” katanya.

Terakit rekomendasi Parpol, menurut Masnuh yang mantan ketua tim pemenangan Khofifah-Emil Dardak wilayah Sidoarjo di Pilgub Jatim 2018, hal itu menjadi wilayah Parpol. Hanya saja, PKB akan rugi besar jika tak memberikan rekomendasinya ke Cak Nur.

“Kalau sampai rekom tak diberikan ke Cak Nur, saya khawatir PKB akan kehilangan mayoritas kursinya di Sidoarjo (untuk Pileg berikutnya). Sebab Cak Nur itu bisa diterima semua kalangan, karena orangnya baik,” katanya.

Masnuh juga bertekad mendukung penuh jika Cak Nur berduet dengan Bu Mimik. Termasuk akan turun menyisir dan menyasar grass root, seperti ketika memenangkan Khofifah-Emil Dardak di Sidoarjo saat Pilgub Jatim 2018.

“Bersama-sama Pak Rahmat Muhajirin, saya akan mendukung penuh pasangan ini. Saya akan turun langsung ke grass root, seperti di Pilgub Jatim lalu. Hubungan kami dengan eks relawan dan elemen lainnya masih erat seperti gelang, enggak putus-putus,” ucapnya.

Dukungan ini juga sudah dikomunikasikan dengan Cak Nur maupun Mimik. “Sudah, sudah, kan sudah beberapa kali ketemu. Mudah-mudahan Cak Nur dan Bu Mimik bisa berpasangan, dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat Sidoarjo,” ujar Masnuh.

Sebelumnya, Cak Nur menyatakan declare maju di Pilbup Sidoarjo 2020. Kesiapan itu disampaikan saat menggelar silaturahim dengan dewan syuro, pengurus DPC, PAC, serta simpatisan PKB se-Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (18/1/2020).

“Saya siap maju sebagai calon bupati Sidoarjo melalui PKB. Dan kesiapan saya ini, sudah saya sampaikan kepada Gus Halim (Abdul Halim Iskandar, ketua DPW PKB Jatim) langsung saat bertemu beliau di kantor DPW PKB beberapa waktu lalu,” ungkap Cak Nur. zal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry