LAMONGAN | duta.co – Dunia maya kembali dihebohkan sebuah video viral. Video berdurasi 29 detik itu nampak memperlihatkan sebuah sarung berwarna hitam dengan motif diduga menyerupai gambar seekor anjing.

“Terkait viralnya video sarung itu, dalam unggahan di medsos dianggap menyerupai gambar seekor anjing, pihak dinas telah melihat video tersebut,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan, Siti Rubika, Kamis (10/3/22).

Menurut Rubika, dari hasil penggalian informasi yang didapat. Bahwa motif sarung yang oleh masyarakat diidentikkan menjadi motif anjing, adalah motif sarung khusus pesanan kepada salah satu produsen sarung.

“Motif gambar dimaksud seyogyanya yang diinginkan adalah motif Singomengkok, yang merupakan salah satu motif batik khas Lamongan yang diambil dari motif Singomengkok,” ucap Rubika.

Gambar tersebut adalah yang terukir pada gamelan peninggalan Sunan Drajad sebagai alat dakwahnya pada saat itu.

“Namun demikian, menurut pandangan kami, motif yang muncul di sarung pesanan tersebut, cenderung memiliki perbedaan yang mencolok dari pakem motif batik Singomengkok yang sudah ada,” ujarnya.

Ia mengatakan, batik Singomengkok lebih mengedepankan unsur flora yakni ornamen bunga tanjung yang dibentuk menyerupai fauna (Singomengkok). Sementara di motif sarung pesanan tersebut, tidak muncul unsur flora (bunga tanjungnya).

“Padahal ini cukup sensitif dalam pandangan atau keyakinan umat islam. Kenapa pada saat itu unsur flora lebih ditonjolkan karena untuk menghindari multitafsir menggambar makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki nyawa (fauna),” beber dia.

Disparbud Lamongan, kata dia, sejauh ini terus berupaya untuk melestarikan khazanah tradisi budaya lokal Lamongan termasuk pelestarian motif batik Singomengkok tersebut.

“Kami telah menetapkan Busana Khas Lamongan (BKL) sejak tahun 2018, yang didalamnya terdapat unsur batik Singomengkok. Tahun lalu kita melombakan design batik Singomengkok ini untuk pelajar di Lamongan,” ungkapnya.

Lebih jauh Rubika mengungkapkan, tahun ini ia akan merencanakan festival mural design batik Singomengkok untuk pegiat dan praktisi mural sebagai ajang unjuk kreatifitas. “Sekaligus ingin lebih mengenalkan batik khas Lamongan Singomengkok ke khalayak khususnya para generasi muda kaum milenial pada umumnya,” imbuh Rubika. ard

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry