Nina Sulistyowati, Dirut Pertamina Patra Niaga (dua dari kanan) bersama Emma Sri Martini, Dirut Telkomsel (dua dari kiri) saat menandatangani MoU, di Jakarta. DUTA/istimewa

JAKARTA | duta.co – Program digitalisasi mobil tangki yang diberi label SmartMT milik PT Pertamina Patra Niaga terus disempurnakan. Platform digital ini telah diujicobakan PT Pertamina Patra Niaga  sejak Maret 2019.

Kecanggihan teknologi ini untuk memastikan mobil  tangki dan awak mobil tangki (AMT) berada dalam kondisi prima sebelum mendistribusikan produk-produk migas yang saat ini dikelola maupun produk non migas.

Ada sekitar 17 modul fitur yang ada dalam SmartMT yang salah satunya adalah utilisasi GPS untuk driver behavior dan  brakes thermal sensor sebagai upaya minimalisasi risiko terjadinya insiden di jalan raya yang melibatkan mobil tangki.

Tapi yang sudah ada dirasa belum cukup. Dalam rilisnya kepada Duta, Senin (2/9), Pertamina Patra Niaga akan menyempurnakan SmartMT itu. Itu dilakukan  untuk meningkatkan  keselamatan dan efisiensi  operasiomal terhadap  lebih dari 1.800 mobil tangki.

Karena itu, perusahaan plat merah itu melakukan penjajakan kerjasamanya dengan PT Telkomsel yang diawali dengan penanandatangan MoU. Kerjasama ini meliputi inventarisasi maupun studi kelayakan potensi kerjasama atas implementasi SmartMT.

Telkomsel sendiri memiliki tambahan fitur FleetSight untuk melengkapi salah satu modul smartMT yaitu utilisasi GPS untuk driver behavior.

“Selanjutnya dapat dilakukan peningkatan fitur fleetsight yang ada di dalam Telkomsel Fleetsight untuk pengembangan SmartMT” kata Nina Sulistyowati Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, usai penandatanganan  MoU, Senin (2/9).

Nina menambahkan, di era Industri 4.0 seperti sekarang ini, perusahaan memang dituntut  mengadopsi inovasi digital untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

“Tujuannya agar memudahkan manajemen PT Pertamina Patra Niaga dalam meningkatkan keselamatan pengendara, keselamatan kendaraan, melakukan monitor kendaraan, meningkatkan produktivitas, menekan biaya operasional dan juga akurasi jumlah produk yang dikirimkan” tegas Nina.

Hal itu dimungkinkan karena fitur-fitur yang sudah dikembangkan dalam SmartMT akan diintegrasikan dengan  FleetSight  yang merupakan solusi IoT (Internet of Things) terkini lewat penyematan perangkat telematika berbasis satelit.

Selain itu akan dilakukan penambahan beberapa sensor yang dirancang  mampu mengukur  parameter tambahan seperti temperatur rem kendaraan, kekentalan oli mesin, dan tekanan angin pada ban.

Peningkatan fitur-fitur inovatif yang akan dipasangkan ke Telkomsel Fleet Sight itu diharapkan  dapat semakin mengakselerasi meningkatkan aspek keamanan dan efisiensi kendaraan dalam operasional perusahaan.

PT Pertamina Patra Niaga dan PT Telkomsel akan melakukan inkubasi dan assessment terhadap aspek teknis, teknologi, dan risiko bisnis terkait penambahan fitur tersebut. Dijadwalkan, implementasinya akan berlangsung pada Semester II 2020.

Dikatakan  Nina, dukungan kesepahaman untuk bersama-sama memberikan solusi digitalisasi armada PT Pertamina Patra Niaga yang dihadirkan dengan cakupan jaringan yang luas.

Dia berharap sinergi kerjasama ini tidak hanya berkontribusi positif terhadap operasional Pertamina, namun juga berdampak positif bagi akselerasi efisiensi distribusi agar persediaan BBM.

Sehingga  dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia hingga ke pelosok Tanah Air.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Direktur Utama Telkomsel Emma Sri Martini. Dalam pengoperasiannya, Telkomsel Fleetsight mengandalkan jaringan Telkomsel yang didukung layanan pelanggan 24 jam.

Hingga saat ini telah tersedia lebih dari 204.000 BTS Telkomsel yang tersebar hingga ke wilayah perbatasan RI, dengan 82.000 BTS 3G dan 70.000 BTS 4G LTE.

Jaringan 4G Telkomsel sendiri telah hadir di lebih dari 500 kota/kabupaten, yang 97% di antaranya sudah menjangkau kecamatan, sehingga 93% populasi Indonesia telah mendapat layanan jaringan 4G Telkomsel. end/ril

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry