APRESIASI : Penghargaan yang diterima Pertamina EP Cepu dari Project Financing International (PFI). Duta.co/reino

BOJONEGORO | duta.co – PT Pertamina EP Cepu (PEPC) salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero) mendapatkan penghargaan internasional bergengsi dari Project Financing International (PFI). Penghargaan itu diberikan di ajang PFI Award 2019 beberapa waktu lalu di London Inggris.

Pada ajang tersebut, penghargaan yang diadakan oleh PFI menobatkan PEPC sebagai Asia Pasific Oil and Gas Deal of the Year. Penganugerahan penghargaan dihadiri Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Direktur Utama PEPC, Jamsaton Nababan,” kata Manager Publik Goverment Affair (PGA) PEPC Edi Purnomo, Jumat (28/2/2020).

Menurutnya penghargaan diperoleh berkat keberhasilan PEPC mendapatkan project financing untuk proyek pngembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) secara keseluruhan. Project financing dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari enam bulan sejak dikeluarkan Project Info Memo (PIM) dan Request for Proposal (RFP) pada 30 Januari 2019 dengan Financial Close pada 13 Juni 2019.

Project Financing Proyek JTB yang dilakukan oleh PEPC juga menjadi salah satu proyek yang pertama yang mengabungkan pendanaan konvensional dengan pendanaan syariah, dengan total nilai pendanaan USD 1,8 miliar, terdiri dari USD 1,7 miliar konvensional dan USD 100 juta syariah (wakala).

Lembaga keuangan yang tergabung dalam Project Financing JTB ini terdiri dari delapan bank internasional dan empat bank domestik. Bank internasional yang turut serta adalah Bank of China, CIMB, DBS, Intesa Sanpaolo, Maybank, MUFG, Milbank, dan SMBC.

“Sedangkan lembaga keuangan domestik yang terlibat adalah Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, BTPN dan Bank Rakyat Indonesia. Proyek JTB ditetapkan Pemerintah Indonesia sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional, dengan produksi gas yang akan didistribusikan melalui Pipa Gas Gresik-Semarang milik Pertagas untuk konsumsi dalam negeri,” terang mantan dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dr Soetomo Surabaya ini.

Lanjutnya, JTB akan memiliki kapasitas produksi 330 MMSCFD (raw gas) dengan sales gas sebesar 192 MMSCFD. Adapun lingkup pekerjaan Proyek Gas JTB meliputi Pembebasan Lahan yang telah selesai dilaksanakan, Early Civil Work (ECW) yang juga telah selesai dilaksanakan.

Adapun lingkup pekerjaan yang saat ini sedang berlangsung adalah pemboran enam sumur gas yang dilaksanakan Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) yang merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina (Persero) dan pembangunan Gas Processing Facilities (GPF) yang dilaksanakan Konsorsium PT. Rekayasa Industri, PT. JGC Indonesia dan JGC Corporation.”Proyek Gas JTB ini dijadwalkan selesai pada tahun 2021,” tambahnya.  rno

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry