BBM jenis Pertalite dan solar subsidi akhirnya naik harga. Pertamina pastikan stok aman. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co-  Pemerintah akhirnya menyesuaikan harga BBM subsidi yakni Pertalite dan Solar, Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengumumkan kenaikan harga itu.

Dikatakannya, Pertalite yang semula seharga Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Solar subsudi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Pertamax 92 dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter. “Harga ini berlaku 1 jam setelah pengumuman ini yakni pukul 14.30 Wib,” ungkapnya.

Sementara itu Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) sebagai badan usaha atau operator yang ditugaskan untuk menyalurkan BBM bersubsidi, terus memastikan ketersediaan stok Pertalite dan Solar, serta proses distribusinya ke SPBU berjalan dengan maksimal di tengah meningkatnya konsumsi masyarakat.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan selain meningkatnya konsumsi, Pertamina juga menjaga stok dan penyaluran Pertalite dan Solar menjadi sangat penting mengingat saat ini konsumsinya sekitar 85% dari total konsumsi BBM nasional.

Jadi saat ini kondisinya adalah sebuah kombinasi, yakni meningkatnya rata-rata konsumsi harian masyarakat serta tingginya porsi konsumsi Pertalite dan Solar secara nasional.

“Kebutuhan yang sangat besar ini harus diimbangi dengan ketersediaannya dan Pertamina berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan ini,” ujar Irto.

Irto mengatakan ketahanan stok Pertalite dan Solar pada 2 September ini berada diangka yang aman, Pertalite di level 18 hari, Solar di level 20 hari dan terus diproduksi.

Proses produksi mulai dari hilir hingga ketersediaan stok BBM di SPBU juga terus dimonitor melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC) secara real time.

“Melalui PIEDCC, Pertamina dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam memastikan ketersediaan stok BBM hingga di SPBU. Misal, stok di salah satu SPBU sudah menipis, kami bisa mengalihkan distribusi dan menjadikan SPBU itu sebagai prioritas, jadi masyarakat jangan khawatir dan kami imbau untuk tidak melakukan pembelian berlebihan,” katanya.

Pada kesempatan ini Irto turut mengimbau bahwa Pertalite dan Solar yang merupakan BBM bersubsidi ini dikonsumsi bagi masyarakat yang berhak. Karena itu, Pertamina Patra Niaga akan terus menggandeng masyarakat, Pemerintah, dan seluruh pihak terkait dalam pengawasan Pertalite maupun Solar.

“Harapannya adalah Pertalite dan Solar benar-benar dinikmati masyarakat yang membutuhkan. Jika melihat adanya indikasi penyalahgunaan atau kecurangan, masyarakat dapat melaporkan langsung ke aparat yang berwenang,” kata Irto.

Untuk informasi terkait seluruh produk dan layanan Pertamina, masyarakat dapat langsung menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry