Kediri, Ribuan Persikmania memenuhi Stadion Brawijaya tak mampu meluapkan kesedihan, saat tim Macan Putih dipaksa takluk tim tamu Persewar Waropen dengan skor akhir 0 – 2. Strategi jitu sebenarnya telah diterapkan Coach Budiardjo Thalib mampu meredam kecepatan dan menghambat laju bola anak asuh Elie Aiboi, menjabat pelatih kepala.
Selain faktor kurang beruntungnya tak mampu mengoyak jala Persewar, usai pertandingan Coach Budi Jo, menyatakan kepemimpinan wasit Heri Sulistyo asal Jawa Tengah dianggap lenggah dan tidak memberikan pinalti saat ada pemain Waropen handsball. “Saya akan mengajukan banding dan semoga wasit menerima ganjaran,” ucapnya.
Pertandingan berlangsung sengit, dimana kedua tim saling menerapkan pola menyerang, diwarnai beberapakali kericuhan antar pemain. Taufiq Febriyanto, playmaker energik nyaris baku hantam dengan Elfis Nuh Harewan, akhirnya keduanya diganjar kartu kuning.
Babak pertama tanpa gol, memasuki menit akhir striker andalan Macan Putih, Septian Satria Bagaskara dimasukkan mengganti Buahil Chalwa beberapakali membuang kesempatan emas. Namun Bagas sebenarnya dalam kondisi cedera hamstring tak bisa berbuat banyak karena ditempel sejumlah pemain belakang lawan. Usai pertandingan, pelatih Persewar mengaku ketanguhan dan kecepatan anak – anak Persik Kediri.
“Mereka punya kecepatan dan pertahanan yang sulit kita tembus. Makanya anak – anak berusaha membuka celah dan mengandalkan serangan balik,” jelas Elie Aiboi. Atas dua gol dilesakkan Samuel Gideon, Persewar kini berada di puncak klasemen dengan poin 11 sementara Persik turun di peringkat tiga setelah Martapura FC.
“Kami akui mereka bermain bagus dan mempersiapkan pertandingan ini dengan sangat matang. Namun sebenarnya anak – anak juga telah bermain maksimal. Mereka lebih beruntung karena mampu memenangkan pertandingan,” ucap Coach Budi Jo. (nng)
