Situasi di Stadion Brawijaya Kota Kediri saat kericuhan terjadi. (DUTA.CO/Budi Arya)

KEDIRI | duta.co – Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) mengecam tindakan yang dilakukan oleh asisten Official Maluku FC terhadap wartawan saat tengah melakukan peliputan laga babak 32 besar Liga 3 Putaran Nasional grup W, yang mempertemukan Persedikab Kediri vs Maluku FC.

Di mana, Asisten Official Maluku FC melakukan tindakan yang tidak menyenangkan dengan menunjuk-nunjuk beberapa wartawan yang tengah melakukan peliputan. Salah satunya Wartawan TVRI, Canda Adi Surya.

Bahkan, jurnalis televisi milik plat merah tersebut, sempat didorong oleh Asisten Official Maluku FC di bagian dada dan ditunjuk-tunjuk dengan umpatan-umpatan yang tidak mengenakkan.

Canda mengaku, jika dirinya merasakan sempat dipukul di dada. Meski menghindar, namun pukulan itu sempat mengenai dirinya dan terasa sakit.

“Aku dipukul di bagian dada. Ada beberapa wartawan di belakangku tadi. Termasuk Antok jurnalis radio Andika. Yang memukul asisten Official Maluku FC, hingga tiba-tiba berlari ke arah saya, saat saya tengah megambil gambar dan melakukan pemukulan,” beber Canda.

Ia mengungkapkan, dalam melakukan tugas peliputan ini, setiap wartawan selalu memegang kode etik peliputan. Saat kejadian tersebut, wartawan juga diizinkan untuk melakukan peliputan.

“Insiden yang saya alami terjadi di tempat terbuka. Setiap orang mengetahui dan melihatnya,” pungkasnya.

Ketua IJTI Korda Kediri, Roma Duwi Juliandi menyebut, aksi yang dilakukan oleh asisten official Maluku FC itu sudah masuk ke dalam ranah tindak kekerasan. Aksi tersebut, masuk dalam kegiatan menghalang-halangi kegiatan jurnalistik dan melanggar UU Nomor 40 tahun 1999 tentang pers.

Agar hal ini tidak terulang lagi terhadap jurnalis, Roma meminta kepada semua pihak untuk menghormati kerja wartawan. Karena, mereka dilindungi oleh undang-undang.

“Profesi wartawan adalah profesi yang sangat rentan dengan adanya gesekan fisik maupun verbal. Namun, tidak hanya dengan rangkulan semua selesai. Mari, sama-sama saling menghargai posisi masing-masing,” tegasnya.

Meski sempat terjadi perdamaian dari kedua belah pihak yang di mediasi oleh Kapolres Kediri Kota. Namun, dari IJTI Korda Kediri tetap meminta CEO Maluku FC untuk memberikan pernyataan maaf secara terbuka.

“Kami tetap meminta, CEO Maluku FC untuk memberikan pernyataan maaf secara terbuka,” pintanya. (bud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry