Suasana Perpustakaan Masjid Agung Sidoarjo. (FT/LOETFI)

SIDOARJO | duta.co – Perpustakaan Masjid Agung Sidoarjo (MAS), Jalan Sultan Agung No.36 Magersari, Kecamatan Sidoarjo, menyediakan buku bagi jemaah masjid khususnya, maupun tidak pada umumnya, secara gratis.

Perpustakaan MAS menyediakan sebanyak 6.000 judul buku sejak tahun 2000. MAS secara maksimal menghidupkan perpustakaan guna menyebarkan ilmu melalui berbagai macam buku baik bidang umum maupun agama.

Ika Surya Yulianti (21), Remaja Masjid (Remas) penjaga perpustakaan yang ditemui duta.co, Kamis (16/2/23) menceritakan, perpustakaan ini dibuka jam 10 sampai jam 4 sore. Biasanya, pengunjung perpustakaan datang waktu usai salat duhur dan ashar. Kebanyakan pengunjung dari jemaah MAS, mahasiswa, dan pelajar pada umumnya.

“Disini tersedia buku umum dari SD, SMP/MTs. Peminjamnya umum siapa saja sangat boleh, syaratnya kartu identitas difotocopy, dan kalau adanya perpustakaan, setahu saya adanya sejak berdirinya masjid ini,” terang Ika.

Ika menambahkan, untuk penjaga Perpus dari Remas Masjid Agung dilakukan bergantian. Tujuan Remas yakni mengenalkan bahwa di Masjid Agung Sidoarjo ada perpustakaan lewat Sosial Media (Sosmed). “Rutinan Remas kita promosikan untuk masyarakat menimba ilmu dan membaca,” tambahnya.

“Kita berharap dan pastinya kita persilahkan (pinjam buku). Jadi bukan hanya jemaah sini, secara umum masyarakat Sidoarjo monggo silahkan pinjam untuk dibaca di rumah beberapa hari, gratis tanpa bayar,” pungkas Ika.

Sementara, Takmir Masjid Agung Sidoarjo, H.Muhammad Arifin S.Pd.I, menjelaskan, adanya perpustakaan ini perlu diketahui masyarakat muslim.

“Misi dan Visi tidak lain untuk memberi edukasi kepada masyarakat Sidoarjo, bahwa ilmu yang tersaji kita ada buku ini. Selain menambah wawasan atau tidak gampang kaitannya kalau orang mengatakan yang macam-macam, bisa dilihat dan dibaca di buku yang ada,” ungkap H. Arifin.

H. Arifin menjelaskan, untuk peminjam buku yang menceritakan seluk beluk ajaran Islam dan lain sebagainya, paling lama satu bulan. Dan ada sistem yang dibangun bahwa yang meminjam membawa surat keterangan domisili. Bila terlambat pengembalian, maka petugas yang menjemput (mengambil) buku tersebut. Yang sering dipinjam diantaranya buku Fiqih Empat Mazhab dan Ensiklopedi Sholat.

Pada tahun 2000, lanjut Takmir, kerja sama dengan lembaga ada 6.000 judul buku dan juga kerja sama dengan sekolah Islam seperti MTs, MAN. Namun, setelah tahun 2005, karena pergantian kepala Kemenag, tidak ada kerja sama lagi.

“Harapan kita biar pun sekarang ini jaman sudah khasanah, untuk ilmu (buku) yang masih ada ini, mudah-mudahan masih bisa diingat dan diminati jemaah Masjid Agung yang berasal dari mana-mana, dipersilahkan monggo,” pungkasnya.

Pengunjung yang sempat ditemui, HR (45), mengatakan, “Alhamdulillah dan syukur bisa baca-baca dan pinjam buku gratis, daripada beli, apalagi kalau buku yang akan dibeli tidak ada, disini bisa sangat membantu dan bermanfaat,” pungkas HR. (loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry