STABIL : Kepala Kantor Perwakilan BI Kediri, Djoko Raharto saat memberikan materi pelatihan dihadapan jurnalis (duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI| duta.co –Bank Indonesia (BI) perwakilan Kediri mengelar pelatihan jurnalis di wilayah Kediri di Kampung Kopi di Perkebunan Kopi Karanganyar Dusun Karanganyar, Modangan, Nglegok, Blitar. Dipilihnya lokasi tersebut paduan alam, kemandirian serta menguji para jurnalis dalam pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Djoko Raharto, Kepala Perwakilan BI di Kediri mengatakan pada Tahun 2018 nanti, BI akan memaksimalkan program pembayaran non tunai. Bahkan langkah ini disambut baik pemerintah pusat terkait gaji ASN hingga proyek pengadaan barang dan jasa.

Meski demikian, BI merupakan perusahaan pemerintah dengan mengandalkan surat berharga seperti devisa, berharap keberadaan badan usaha baik lokal maupun milik asing, menggunakan mata uang rupiah sebagai pembayaran.

“Semisal perusahaan rokok di Kediri, kemudiaan keberadaan PT. INKA dan perusahaan lainnya, selalu kami kontrol untuk melakukan sistem pembayaran dengan rupiah. Yang masih menggunakan mata uang asing, jasa pengiriman barang menggunakan kapal asing, diharapkan di tahun depan, segera mengikuti aturan yang akan ditetapkan pemerintah,” jelas Djoko Raharto, dalam materi terkait penguatan rupiah atas mata uang asing, dihadapan jurnalis.

Selain tugas kontrol, BI juga bertanggung jawab atas program pemberdayaan UMKM, sekaligus membantu mendapatkan pasar, diharapkan bisa menembus luar negeri.

“Yang kami lakukan, usaha tenun ikat Medali Mas milik Ibu Siti Rokayah, saat ini produknya telah tersebar hingga Papua,” jelas Kepala Perwakilan BI di Kediri. Bantuan kepada petani kopi dan bawang merah juga dilakukan BI pada tahun ini dan diharapkan pada tahun depan, mampu membantu menyumbangkan devisa kepada negara.

“Kami memang memiliki anggaran CSR Rp 500 juta. Meski minim, namun kami memiliki harapan besar, munculnya pemberdayaan ekonomi, membuka pasar penjualan dan kami berharap pembayaran dilakukan sistem non tunai,” jelasnya.

Selain pelatihan terkait penguatan rupiah, pemberdayaan UMKM dan membuka jaringan usaha, para peserta diajak berkeliling di kawasan perkebunan kopi jenis robusta.

“Kami perkenalkan kepada peserta, bukan hanya kekuatan alam yang ada diwujudkan perkebunan kopi, namun banyak buah duren serta keberadaan flora dan fauna lainnya. Kemudian dipadukan menjadikan kawasan wisata, bukan hanya domestik namun hingga dikunjungi tamu dari manca negara,” jelas Danny Agustiono, Humas Kantor Perwakilan BI di Kediri. (nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry