Almaghfurlah KH Muhammad Cholil (Mbah Cholil) Bangkalan (foto kiri) dan KH Bisri Syansuri (Mbah Bisri) Jombang.

SURABAYA | duta.co – Ketua Umum Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN), H Nur Hadi ST, mengapresiasi usul Wakil Ketua MPR RI, Dr H Hidayat Nur Wahid dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) H Ahmad Syaikhu agar pemerintah segera memberikan anugerah penghargaan sebagai Pahlawan Nasional kepada KH Muhammad Cholil (Mbah Cholil) Bangkalan dan KH Bisri Syansuri (Mbah Bisri) Jombang.

“Jasa beliau berdua dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, ini sangat luar biasa. Sepanjang hidupnya Mbah Cholil dan Mbah Bisri, diisi untuk terwujudnya kemerdekaan negeri ini. Santri-santrinya sudah banyak yang mendapat anugerah Pahlawan Nasional. Maka, usulan PKS ini menjadi amat urgen,” demikian disampaikan Cak Nur, panggilan akrab H Nur Hadi ST.

Masih menurut pengusaha sektor otomatif ini, kepekaan PKS terhadap persoalan pesantren, memang patut didukung. Ia kemudian menyebut kepedulian partai dakwah ini dalam merawat lomba membaca kitab kuning yang, digelar setiap tahun.

“Akhir-akhir ini, kader-kader NU di PKS begitu aktif memperjuangkan aspirasi santri. Ini semakin memperkuat implementasi  khitthah NU. Dengan begitu, NU tidak terkooptasi salah satu parpol,” terangnya.

Cak Nur (nomor 3 dari kanan) dalam sebuah kesempatan.

Tokoh NU kultural di Sidoarjo ini, kemudian merujuk pesan-pesan penting almaghfurlah KH Hasyim Muzadi ketika memimpin PBNU.

“Kiai Hasyim dan Gus Dur sudah bersepakat, bahwa , NU dan Parpol (PKB red.) harus dipisahkan. Inilah khitthah NU, manhaj (jalan yang benar) NU,” jelas Cak Nur sambil menunjukkan video pendek berdurasi 7 menit 56 detik, berisi penjelasan almaghfurlah KH Hasyim Muzadi.

Menurut Kiai Hasyim, jelas Cak Nur, pengurus NU jangan sibuk soal PKB, begitu juga sebaliknya. Bahwa kader-kader politik NU, dari berbagai partai, menjalin sinergitas dengan NU, itu harus.

“Bahasa Kiai Hasyim, kader-kader NU yang di Senayan, parlemen, untuk masalah strategi negara, bisa berembuk dengan NU. Tapi, sekarang ini, berembuknya tidak ada, yang ada justru ingin memimpin NU. Ini menurut KIai Hasyim, salah besar,” terangnya.

Maka, terangnya, mengutip peringatan Kiai Hasyim: “Kalau PKB ingin memimpin NU, maka, pertama kali yang rusak adalah manhaj nahdliyyah,” tegasnya.

Karena itu, pungkasnya, keberadaan kader NU di berbagai parpol, termasuk PKS, jelas akan memperkuat khitthah nahdliyyah. Semoga partai-partai lain juga demikian. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry