AGEN : Perwakilan BPJS Kesehatan saat pertemuan di Kantor Kecamatan Jatikalen (BPJS Kesehatan / duta.co)

NGANJUK | duta.co – BPJS Kesehatan KC Kediri jajaki Kecamatan Jatikalen untuk memperkenalkan konsep kerjasama penagihan iuran berbasis Agen Institusi pada Jumat kemarin. Melalui pertemuan ini Kepala Bidang Penagihan dan Keuangan BPJS Kesehatan KC Kediri Sofyan Setyo Iswahyudi menjelaskan alur kerja Agen Institusi kepada Camat dan Sekretaris Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk.

“Saat ini Kantor Pusat sedang mengembangkan sistem penagihan iuran yang berprinsip pada pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Intinya, BUMDes mengelola tim yang melaksanakan fungsi pengingat iuran kepada peserta PBPU (mandiri) menunggak yang ada di Desanya. Bila upaya tersebut berhasil, maka BUMDes akan mendapatkan success fee yang besarannya dihitung dari potensi yang diselamatkan. Tim inilah yang disebut Agen Institusi,” jelas Sofyan.

Sofyan menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih melaksanakan survey atas animo pihak-pihak yang berkaitan seperti Kecamatan, Kepala Desa, tokoh masyarakat, dan sebagainya. “Agen Institusi merupakan salah satu strategi peningkatan kolektabilitas iuran. Kami baru diminta untuk memperkenalkan konsep. Selain menilai minat, kami juga sedang menginventarisir kendala dan resiko-resiko yang mungkin muncul dari pemberlakuan konsep ini. Masih dalam tahap pembahasan,” ujar Sofyan.

Pada kesempatan yang sama Camat Jatikalen Mashudi Nurul Huda menyampaikan apresiasinya kepada BPJS Kesehatan. “BUMDes biasanya mengelola pasar, koperasi, dan unit usaha lainnya. Merangkul BUMDes untuk menagih iuran merupakan inovasi yang patut dicoba. Selain memberdayakan masyarakat dengan membekali pengetahuan yang cukup, konsep ini dapat meningkatkan pemasukan BUMDes dan pengurus serta anggotanya,” pungkas Huda.

Disamping konsep Agen Institusi yang sedang digodok, BPJS Kesehatan telah menjalin kemitraan serupa dengan relawan perorangan yang disebut Kader JKN. Kemitraan ini dibentuk untuk memberdayakan masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap kesinambungan Program JKN-KIS.

“Kantor Cabang Kediri bekerjasama dengan 57 orang Kader JKN. Sejak bulan Januari hingga September 2019 mereka telah melakukan 22 ribu kunjungan kepada peserta menunggak dengan output hingga enam ribu peserta yang akhirnya membayar. Total penerimaan yang dihasilkan adalah 5,7 miliar untuk wilayah Kediri, Nganjuk dan Blitar,” ujar Sofyan. (nng)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry