Banjir di sejumlah daerah di Tuban.

TUBAN | duta.co – Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Kabupaten Tuban beranggapan salah satu pemicu banjir saat hujan turun karena adanya kawasan hutan yang gundul di area tersebut.

Kepala DLHP Tuban, Bambang Irawan saat dikonfirmasi mengatakan banjir di Tuban sebagian berasal dari kawasan hutan perhutani yang gundul.

“Kondisi ini perlu dipahami oleh kawan-kawan Perhutani, kalau hutannya lebat dan di cek damnya ada, air hujan atau banjir tidak akan lari ke kota,” terang Bambang.

Lebih lanjut, Kepala DLHP ini juga mengatakan pihak Perhutani telah diingatkan perihal kondisi lahan perhutani yang gundul. Meski setiap tahunnya perhutani telah melakukan pengadaan bibit, akan tetapi hasilnya belum maksimal.

“Saya ingin hasilnya, tidak perlu menunjukan pohonnya, buktikan kalau tanaman pengadaan itu tumbuh,” terangnya.

Sementara itu, Administratur (ADM) Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Tuban, Miawanto, menepis tudingan yang disampaikan DLHP Tuban terkait bencana banjir di sejumlah wilayah yang diakibatkan hutan Perhutani gundul.

“Tidak semua kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani kosong, karena dibeberapa kawasan hutan produksi ada tanaman kayu putih yang terkesan kosong, karena baru dipangkas,” jelas ADM Perhutani KPH Tuban ini.

Miswanto menjelaskan untuk bulan Desember hingga April kawasan hutan produksi tanaman kayu putih akan terasa kosong, hal ini karena masih belum diproduksi daunnya untuk disuling jadi minyak kayu putih.

“Kalau sudah mulai produksi, tinggal pohonnya setinggi 1 meter tanpa daun yang lebat, terkesan sebagai tanah kosong,” ucapnya

ADM Perhutani KPH Tuban ini membantah jika penyebab banjir berasal dari kasawan hutan dikarenakan penggarapan oleh masyarakat secara terus menerus dan cenderung merusak tanaman kehutanan dengan cara menyemprot dengan obat.

Pihaknya juga menjelaskan setiap tahunnya Perum Perhutani telah membuat program reboisasi kawasan hutan yang kosong, hal itu dilakukan sebagai langkah pencegahan banjir di Tuban

“Adapun keluasan reboisasi dilaksanakan dan akan dilaksanakan antara lain dengan realisasi tahun 2021 seluas 1.228,84 hektar. Tahun 2022 seluas  958,87 hektar. Kemudian, rencana tahun 2023 seluas 1.100,9 hektar,” bebernya.

Perum Perhutani Tuban juga berkomitmen mengatasi banjir dengan melakulan penanaman pohon bersama Forpimda dan masyarakat sekitar hutan

“Kami bwrkomitmen mwngatasi banjir  demgan berbagai cara termaauk memberikan edukasi akan pentingnya menjaga alam dan mencintai lingkungan,” pungkasnya. (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry