PASURUAN | duta.co – Peresmian Gedung Tim Pengawal Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kabupaten Pasuruan, yang berada (Eks kantor Kejari lama) di Jalan Dr Sutomo, Bangil, oleh Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf, disoal. Pasalnya, kantor yang belum rampung pekerjaannya buru-buru diresmikan, tanpa ada alasan yang jelas.
Kader PDIP Kabupaten Pasuruan, R Endro Wicaksono, mengatakan, tak semestinya kantor belum rampung pekerjaannya dipaksakan diresmikan dengan ‘melabrak’ aturan. “Pertanyaannya sederhana, apakah bisa dilakukan peresmian sebelum diserahterimakan pekerjaan dari pihak pelaksana kepada Pengguna Anggaran (PA),” kata dia, pada duta.co, Senin (4/11) petang.
Bagaimana nanti kalau tidak sesuai dengan kontrak pekerjaan tersebut, kata Endro yang akrab dipanggil Gus Tiban ini, sedangkan bangunan sudah diresmikan pada Senin (4/11) tadi. “Pekerjaan selesai seharusnya tanggal 14 November 2019, dan ada perpanjangan waktu selama 10 hari sampai dengan tanggal 24 November 2019 mendatang,” jelas dia.
Sementara, lanjut Gus Tiban, penyerahan kepada Pengguna Anggaran (PA) belum dilaksanakan, serah terima kepada kejaksaan belum dilaksanakan. “Apakah ini dilakukan karena kajari akan sertijab besok? Apakah boleh ada bangunan diluar kantor kejaksaan negeri seperti yang di bangil ini?,” beber Gus Tiban.
Lebih jauh diungkapkan, semestinya bisa dimanfaatkan untuk rumah dinas. Mengingat di Bangil tidak ada rumah dinas. “Kenapa peresmian harus buru-buru. Kan masih ada waktu sampai selesai baru diresmikan. Sehingga peresmian ini terkesan dipaksakan dan sangat tidak pantas menjadi contoh apalagi ditiru,” ungkap dia.
Ia menambahkan, bahwa peresmian tersebut akan jadi contoh yang tak baik. “Sangat lucu kalau penguna anggaran mau menerima kerjaan, wong papan nama kantor saja nggak ada. Terus bupati atas nama pemerintah daerah kok mau ikutan meresmikan kantor yang papan namanya kosong, plis deah kantor tersebut adalah kantor T4D yang pada fungsinya untuk pengawasan kerjaan proyek,” imbuh Gus Tiban. (raf)
