PERAJIN BATIK : Salah satu pengrajin batik tulis yang ada di Kecamatan Tamanan. (duta.co/haryono)

BONDOWOSO | duta.co – Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso tengah melakukan pendataan untuk recovery ekonomi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sasarannya adalah mereka yang mengalami penyusutan omset akibat pandemi Covid-19.

Kepala Diskoperindag melalui Sekretarisnya, Dadang Kurniawan, mengungkapkan, secara keseluruhan jumlah UMKM yang terdaftar berjumlah 39.000. Menurutnya, saat ini seluruh UMKM tersebut masih dalam tahap pengkajian atau klasifikasi kerugian ringan, sedang hingga berat untuk kemudian dipilih sebagai sasaran recovery ekonomi.

Proses pendataannya sendiri dilakukan oleh pendamping UMKM yang tersebar di 23 Kecamatan. “Tidak lantas semua UMKM yang terakomodir. Selain diseleksi juga disesuaikan dengan kemampuan anggaran. Nanti yang didata pekerja awalnya seperti apa, pendapatan seperti apa, itu yang didata,” jelasnya.

Upaya memulihkan kekonomi UMKM akan diawali dengan pemberian pelatihan atau pembinaan pemasaran online. Sebab selama pandemi Covid-19 masih berlangsung, penjualan produk berbasis e-commerce dianggap paling efektif untuk menjangkau konsumen.

Penjualan berbasis digital dapat mendongkrak pendapatan usaha UMKM, sekaligus mempercepat pemilihan ekonomi.

“Karena untuk offline saat pandemi ini cukup sulit. Selain itu, agar para pelaku bisa memasarkan produknya di luar sana. Kementerian juga meminta agar kami bisa membantu UMKM bisa survive,” paparnya.

Selain bantuan pembinaan, para UMKM terdampak Covid-19 juga akan diberikan bantuan alat-alat produksi sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Hal tersebut untuk mendorong pelaku usaha agar produktivitasnya meningkat.

“Nantinya juga akan dibantu peralatan juga. Dengan begitu kami berharap mereka makin produktif dan inovatif dalam mengembangkan UMKM yang mereka gelutinya ,” pungkasnya (yon)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry