MALANG | duta.co – Walikota Malang Drs H Sutiaji meyakini kekayaan multi etnis di Kota Malang merupakan keberkahan. Selain bakal menghidupkan kampung China dan kampung Arab. Ia juga mengapresiasi perayaan Imlek yang dinilai bisa menjadi wisata budaya yang menguntungkan.

Hal tersebut Sutiaji jelaskan saat menghadiri perayaan Imlek di Malang Towns Squre (Matos), Jum’at (20/01/’23). Menurutnya kebersamaan merupakan kekuatan. Ia pun sepakat dengan gagasan menghidupkan kampung Arab, kampung China dan wilayah Kayu tangan.

“Harapannya kedepan hal itu bisa menjadi wisata budaya,” ungkap Sutiaji.

Tidak ada diskriminasi, hidup bersama, merawat keberagaman. Wajib menghormati satu sama lain.

Sementara itu Mall Director Malang Town Square (Matos), Fifi Trisjanti mengatakan, perayaan Imlek kali ini merupakan momen titik balik pertumbuhan ekonomi. Pihak Mall ini menghimpun berbagai kuliner yang dihadirkan dengan mengkombinasikan antara UMKM dan
brand ternama seperti Bakpia Mangkok.

“Kami membangun nuansa seperti kampung pecinan, karena kami ingin merayakan bersama,” ungkap Fifi.

Pihak Matos memang sengaja menyajikan berbagai kuliner khas Imlek. Seperti ronde, ondeonde, bakso, angsle, kacang kuah, kue
keranjang hingga arbanat.

“Ini bisa dinikmati semua pengunjung Matos, total ada 15 tenant yang khusus berada di Kampoeng China ini,” ungkapnya.

Direktur Matos ini pun mengapresiasi atas hadirnya jajaran pimpinan daerah di Malang Raya. Nampak Bupati Malang Drs H Sanusi, Pangdif 2 Kostrad Mayjen TNI Syafrial serta Wakapolres Malang Kota.

“Kehadiran para pejabat ini merupakan bukti
kebersamaan. Ketika petinggi Malang raya ikut merayakan Imlek dan Alhamdulilah kita sulap Matos menjadi meriah seperti ini,” tutupnya.

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry