BOJONEGORO | duta.co – PT Pertamina EP Cepu (PEPC) menggelar sosialisasi operasi pengeboran  proyek pengembangan lapangan gas unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB). Dalam rilis yang diterima, Sabtu (7/9/2019) kegiatan itu bertempat di Hotel Layung Kalitidu, Bojonegoro.

Kegiatan dihadiri Kepala Humas SKK Migas Jabanusa, Donny Aryantho, Direktur Utama PEPC, Jamsaton Nababan, Komandan Distrik Militer 0813 Bojonegoro, Letkol Inf Bambang Hariyanto, Kabag Ops Polres Bojonegoro, Kompol Teguh Santoso, Muspika Kalitidu, Gayam, Ngasem, Tambakrejo dan Purwosari  serta Kepala Desa Pelem dan Kaliombo.

Dalam kegiatan di Jumat (6/9/2019), PEPC mensosialisasikan kegiatan pengeboran yang rencananya akan segera dimulai. Proyek JTB dikelola oleh PEPC merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).

“Terdapat 6 sumur gas yang siap untuk dibor, dimana satu sumur mempunyai potensi hingga kurang lebih dari 60 MMSCFD,” kata Direktur Utama PEPC Jamsaton Nababan.

Menurutnya, setiap proyek dari Lapangan Gas JTB juga mempunyai resiko yang tinggi, namun jika dapat dikelola, dapat meminimalisasi resiko tersebut. “Bahwa kita bisa berada disini juga merupakan sinergi yang baik antara PEPC dengan Pemerintah Daerah, Polri, TNI, stakeholders terkait dan masyarakat sekitar area operasi Proyek JTB. PEPC merupakan proyek yang kondusif, saya ucapkan terima kasih atas kerjasama dan bantuan dari yang hadir di acara sosialisasi ini. Kami berharap apa yang kita lakukan ini dapat membawa manfaat untuk masyarakat Bojonegoro,” jelasnya.

Kegiatan pengeboran sendiri akan segera dimulai dalam waktu dekat. Sebagai langkah awal, PEPC juga mengajak aparat keamanan untuk memberikan materi perihal Pengamanan Strategis Nasional dari aspek Polri dan juga TNI.

Dia menjelaskan, masyarakat Bojonegoro ini merupakan masyarakat yang terdidik dan hal tersebut merupakan sebuah keuntungan untuk PEPC.“Ketika masa rig move terdapat 194 kontainer yang melewati jalur akses ke Proyek JTB, namun tidak ada gangguan. Ini luar biasa.” terangnya.

Ditambahkannya, kedepan agar masyarakat punya pemahaman lebih terhadap Proyek Strategis Nasional ini, sebaiknya segera diadakan skenario atau latihan tanggap darurat.

Dalam sosialisasi, perwakilan SKK MIGAS Jabanusa, Dony Aryantho mengatakan SKK MIGAS mendukung penuh Proyek JTB, agar manfaatnya semaksimal mungkin untuk masyarakat Bojonegoro. SKK MIGAS berharap proyek JTB dapat selesai tepat waktu. Dony mengapresiasi terhadap tim PEPC yang telah bersinergi dengan baik. Dikatakannya, sosialisasi juga mengundang para kades di sekitar wilayah operasi. Antara lain adalah Kades Kaliombo, Dasmin dan Kades Pelem.Sudawam.

Mengenai kesempatan tenaga kerja lokal, khususnya dari desa sekitar Proyek JTB. Manager JTB Site Office & PGA, Kunadi mengatakan keterlibatan masyarakat Bojonegoro dalam Proyek JTB ini antara lain Program Apprentice, Beasiswa Pendidikan Diploma I Plus yang diadakan beberapa waktu lalu, dan saat ini 108 peserta tersebut sedang menjalani pendidikan di PEM Akamigas Cepu.

“Calon operator dan teknisi nantinya merupakan generasi emas Bojonegoro yang akan berpartisipasi aktif dalam proyek JTB,” katanya.

Proyek JTB sendiri diperkirakan akan on stream pada 2021, dengan memproduksi sales gas 192 MMSCFD. Produksi gas sebesar 192 MMSCFD. Selain untuk meningkatkan pendapatan negara dan perusahaan, Proyek Gas JTB diharapkan dapat memberikan multiplier effect , khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Timur dan Jawa Tengah. rno

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry