Direktur PT Sekar Laut Tbk. , John C Gozal (kiri), Direktur PT Sekar Laut Tbk., S Sandiono Sungkono (tengah), di dampingi Corporate Secretary, Jimmy Herlambang (kanan) berbincang usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) dan paparan Publik 2023 di Surabaya, Selasa (23/05/2023). DUTA/Wiwiek Wulandari

SURABAYA | duta.co –  Sambal salah satu menu wajib masyarakat Indonesia. Meski bisa membuat aneka sambal sendiri, karena kesibukan dan perlu waktu cepat, sambal sachet menjadi pilihan. Apalagi varian sambal kini makin banyak, seperti yang diproduksi emiten makanan olahan, PT Sekar Laut Tbk (SKLT). Sekar Laut memproduksi 10 varian sambal dan dalam waktu dekat merilis produk sambal melengkapai yang sudah sesuai kebutuhan pasar.

Direktur Produksi Sekar Laut Sandiono Sungkono mengatakan, dalam waktu dekat perseroan juga akan meluncurkan produk baru atau sambal varian baru seperti chili saos pada Juli 2023 mendatang. Baru-baru ini Sekar Laut juga memiliki produk baru seperti sambal teri, sambal udang dan sambal geprek sehingga menambah kontribusi produk sambal hingga mencapai 30 persen.

“Kami juga akan masuk ke pasar ritel untuk produk tepung-tepungan seperti tepung bumbu ayam, tepung serbaguna dan tepung goreng tempe,” katanya usai usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) dan paparan Publik 2023 di Surabaya, Selasa (23/05/2023).

Sandiono menambahkan perseroan juga gencar mengeluarkan produk kerupuk ready to eat, yang yang dipasarkan di segmen ritel maupun katering atau hotel dan restoran. Adapun, kapasitas terpasang perseroan saat ini untuk produk sambal mencapai 17.000 ton/tahun, sedangkan produk kerupuk mencapai 16.000 ton/tahun. Dari total kapasitas tersebut, tingkat utilisasinya saat ini berada di angka 75 persen dengan harapan akan segera naik ke angka 90 persen.

Sementara itu Direktur Sekar Laut, John C. Gozal mengatakan Sekar Laut  menargetkan penjualan maupun laba perseroan bisa tumbuh sebesar 20 persen pada tahun 2023. Keyakinan ini seiring dengan adanya peningkatan permintaan pasar baik di domestik maupun ekspor. Sepanjang tahun 2022 perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,53 triliun atau naik 13,4 persen dibandingkan tahun 2021 yang hanya Rp1,35 triliun.

“Sementara di tiga bulan pertama tahun 2023 ini pendapatan perseroan sudah terealisasi sebesar Rp463 miliar atau naik 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Nah sampai akhir tahun ini proyeksi pendapatan kita targetkan juga tumbuh 20 persen dibandingkan capaian 2022,” jelasnya pada Paparan Publik Sekar Laut di Surabaya, Selasa (23/5/2023).

Sementara untuk kinerja laba bersih perusahaan pada 2022 tercatat sebesar Rp75 miliar atau turun dibandingkan laba bersih pada 2021 yang mampu mencapai Rp85 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh adanya peningkatan beban penjualan seperti biaya distribusi.

“Meski laba sempat turun tahun lalu, tapi per Maret 2023 ini sudah berjalan membaik. Pada prinsipnya kalau perusahaan sudah laba, maka neraca dan rasio-rasio lainnya juga baik,” tandasnya.

Keyakinannya bahwa target tersebut akan bisa dicapai, lanjut John, didasari karena potensi pasar domestik terutama di Indonesia Timur, serta pasar ekspor yang masih besar. Di kuartal I/2023 misalnya, terjadi peningkatan penjualan di pasar ekspor sebesar 50 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

“Peningkatan ekspor yang sangat besar ini karena faktor ongkos freight yang sangat tinggi pada tahun lalu. Kemudian sekarang ongkos freight sudah kembali normal kemudian ekspor kembali meningkat tajam,” jelasnya.

Dipaparkannya, komposisi pasar ekspor Sekar Laut saat ini mencapai 15 persen dari total pendapatan, sedangkan 85 persen dikontribusi oleh pasar domestik. Sasaran pasar ekspor sejauh ini berada di kawasan Asia, Belanda, Jerman, Korea, hingga Australia.

Direktur Produksi Sandiono Sungkono menambahkan, untuk mencapai target pertumbuhan kinerja tersebut, tahun ini perseroan menyiapkan belanja modal atau capex sekitar Rp50 miliar yang akan digunakan untuk membeli gudang dan mesin-mesin produksi kerupuk dan sambal, serta untuk peremajaan.

“Pembelian gudang atau depo terutama akan dilakukan di Indonesia Timur seperti Kalimantan, Makassar Sulawesi dan Kendari. Ini dilakukan untuk mendekatkan diri ke konsumen supaya konsumen mudah mendapatkan produk Sekar Laut,” katanya. imm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry